Uni Eropa Tak Akan Tarik Keluarga Staf Kedutaan dari Ukraina

Reporter

Tempo.co

Senin, 24 Januari 2022 17:15 WIB

Pasukan cadangan Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina mendengarkan instruksi selama latihan militer di tempat pelatihan di luar Kharkiv, Ukraina 11 Desember 2021. REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta -Uni Eropa tidak berencana menarik keluarga staf kedutaan dari Ukraina saat ini. Hal ini diungkapkan, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Senin 24 Januari 2022 setelah Amerika Serikat mengumumkan langkah tersebut atas kekhawatiran invasi Rusia.

"Kami tidak akan melakukan hal yang sama karena tidak tahu alasan spesifiknya. Tetapi Menteri Luar Negeri (AS) Antony Blinken akan memberi tahu kami," kata Borrell kepada wartawan saat tiba untuk bertemu dengan koleganya di Uni Eropa. Blinken diperkirakan akan bergabung secara online siang waktu setempat.

"Negosiasi sedang berlangsung", ujar Borrell, seraya menambahkan bahwa dia tidak melihat alasan untuk meninggalkan Ukraina "kecuali Menteri Blinken memberi kami informasi yang membenarkan langkah tersebut".

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan pada Ahad lalu bahwa mereka memerintahkan anggota keluarga diplomat untuk meninggalkan Ukraina. Ini menjadi salah satu tanda paling jelas bahwa pejabat Amerika bersiap untuk langkah agresif Rusia di wilayah tersebut.

Ketegangan di Ukraina telah meningkat selama berbulan-bulan setelah Kremlin mengumpulkan sekitar 100 ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina. Langkah ini diduga negara-negara Barat sebagai persiapan perang untuk mencegah Ukraina bergabung dengan aliansi keamanan NATO.

Advertising
Advertising

Kremlin telah berulang kali membantah berencana untuk menyerang, tetapi militer Rusia telah mengambil sebagian wilayah Ukraina timur. Ini terjadi ketika merebut Krimea dan mendukung pasukan separatis yang menguasai sebagian besar wilayah timur Ukraina delapan tahun lalu.

Para menteri luar negeri Uni Eropa diperkirakan akan mengeluarkan peringatan kepada Rusia atas penumpukan pasukannya di perbatasan Ukraina.

Baca juga: Amerika Serikat Perintahkan Keluarga Staf Kedutaan Segera Keluar dari Ukraina

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

54 menit lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

13 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

15 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

19 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya