Bos Pfizer Sarankan Vaksinasi Covid-19 Tahunan, Bukan Suntikan Booster
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 24 Januari 2022 07:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Pfizer Inc Albert Bourla menyarankan agar masyarakat mendapatkan vaksin COVID-19 tahunan dibandingkan suntikan vaksin booster dalam memerangi pandemi virus corona. Dalam sebuah wawancara dengan N12 News Israel, Bourla ditanya soal suntikan booster teratur setiap 4-5 bulan. "Ini bukan skenario yang baik. Saya berharap Anda bisa mendapatkan suntikan vaksin setahun sekali," kata Bourla menjawab pertanyaan itu.
"Setahun sekali lebih mudah meyakinkan orang untuk melakukannya. Lebih mudah diingat orang. Jadi dari perspektif kesehatan masyarakat, ini adalah situasi yang ideal," ujarnya.
Barla juga mengatakan Pfizer berencana membuat vaksin yang khusus mampu melawan varian Omicron. "Tapi tidak melupakan varian lain. Itu bisa menjadi solusi," kata Bourla.
Vaksin COVID-19 buatan Pfizer/BioNtech efektif melawan penyakit parah dan kematian yang disebabkan oleh varian Omicron. Namun vaksin Pfizer kurang kurang efektif dalam mencegah penularan varian Omicron. Seiring melonjaknya kasus Covid-19, sejumlah negara memperluas suntikan booster vaksin Corona atau memperpendek jarak antar suntikan.
Bourla mengatakan Pfizer siap mengajukan persetujuan untuk vaksin yang dirancang ulang untuk melawan Omicron, dan memproduksinya secara massal setelah Maret. Mengutip tiga penelitian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan pada Jumat bahwa dosis ketiga vaksin mRNA adalah kunci untuk memerangi Omicron. Vaksin booster dapat memberikan perlindungan 90 persen terhadap rawat inap.
Sebuah studi pendahuluan yang diterbitkan oleh Pusat Medis Sheba Israel pada hari Senin menemukan bahwa vaksin booster keempat meningkatkan antibodi ke tingkat yang lebih tinggi daripada yang ketiga. Namun vaksin booster kemungkinan tidak cukup untuk menangkis Omicron. Meskipun demikian, booster kedua masih disarankan untuk kelompok risiko.
Baca: Vaksin Sputnik V Rusia Diklaim Lebih Manjur dari Pfizer Lawan Omicron
REUTERS