Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vaksin Sputnik V Rusia Diklaim Lebih Manjur dari Pfizer Lawan Omicron

Reporter

image-gnews
Seorang spesialis medis memegang botol vaksin Sputnik V untuk melawan virus corona di sebuah department store di Moskow, Rusia, 18 Januari 2021.[REUTERS / Shamil Zhumatov]
Seorang spesialis medis memegang botol vaksin Sputnik V untuk melawan virus corona di sebuah department store di Moskow, Rusia, 18 Januari 2021.[REUTERS / Shamil Zhumatov]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Covid-19 buatan Rusia, Sputnik V diklaim mampu menghadapi varian Omicron dibandingkan vaksin Pfizer. Dalam sebuah studi laboratorium pendahuluan menunjukkan bahwa tingkat antibodi penetral Omicron dari orang-orang yang divaksinasi dengan vaksin Sputnik V tidak menurun dibandingkan mereka yang mendapat suntikan Pfizer.

Studi gabungan Rusia-Italia itu didanai oleh Dana Investasi Langsung Rusia. Lembaga ini memasarkan Sputnik V di luar negeri. Studi tersebut membandingkan serum darah orang yang telah menerima vaksin yang berbeda. Studi pendahuluan dilakukan oleh para ilmuwan dari Institut Spallanzani di Italia dan Institut Gamaleya di Moskow, pengembang vaksin Sputnik V.

Para peneliti mengatakan sampel yang diambil tiga sampai enam bulan setelah dosis kedua vaksin menunjukkan bahwa tingkat antibodi pada penerima dua dosis Sputnik V lebih resisten terhadap Omicron daripada mereka yang divaksinasi dengan Pfizer. Penelitian itu dilakukan terhadap 51 orang yang divaksinasi dengan Sputnik V dan 17 orang yang mendapat dua suntikan vaksin Pfizer. "Hari ini kebutuhan vaksinasi booster ketiga sudah jelas," menurut studi pendahuluan yang diterbitkan pada 1 Januari 2022.

Penelitian itu bertujuan mencari sertifikasi melalui tinjauan sejawat. Hasilnya menunjukkan bahwa antibodi penetral spesifik Omicron terdeteksi dalam serum darah dari 74,2 persen orang yang divaksinasi dengan Sputnik. Sementara dengan vaksin Pfizer hasilnya lebih rendah yaitu 56,9 persen.

Sebuah studi pendahuluan sebelumnya oleh Gamaleya Institute, pengembang Sputnik V, menunjukkan bahwa suntikan vaksin Sputnik Light memberikan respons antibodi yang lebih kuat terhadap Omicron. Mereka membandingkan dengan vaksin Sputnik V dua dosis saja.

"Meningkatkan antibodi dengan Sputnik Light akan membantu memperkuat kemanjuran vaksin lain untuk menghadapi varian Delta maupun Omicron," kata kepala RDIF Kirill Dmitriev dalam sebuah pernyataan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Omicron telah mendorong angka kasus COVID-19 mencapai rekor tertinggi di beberapa bagian Eropa Barat dan Amerika Serikat. Varian Omicron kini menyerang Rusia, dengan tingkat infeksi baru harian nasional melonjak menjadi 38.850 pada hari Selasa dari 33.899 sehari sebelumnya.

Rusia mencatat lebih dari 1.600 kasus varian dan telah memobilisasi sistem kesehatannya untuk mengatasi peningkatan kasus. Namun pihak berwenang menyadari jumlah kasus akibat Omicron bisa lebih tinggi.

Baca: Perjalanan Umrah Meningkat di Tengah Serbuan Omicron, Luhut Minta Mobilitas Diatur

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

50 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Ilustrasi Covid-19.
Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO


Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

9 Januari 2024

Ilustrasi tes usap atau swab antigen Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat
Waspadai Gejala Varian Baru Covid-19 pada Orang Tua dengan Komorbid

Dokter mengatakan perlu memperhatikan gejala varian baru COVID-19 subvarian Omicron pada orang yang lebih tua meski terlihat seperti gejala flu biasa.


Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

26 Desember 2023

Warga melakukan vaksin Covid-19 dengan jenis vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua pasien Covid-19 terinfeksi subvarian Omicron JN.1 dan XBB.2.3.10.1 (GE.1) di Batam meninggal.


Kasus Covid-19 di Malaysia dan Singapura Naik, Bagaimana dengan Indonesia?

12 Desember 2023

Pemandangan gedung-gedung pencakar langit terlihat jelas di pusat kota Kuala Lumpur, Rabu 4 Oktober 2023. ANTARA/Virna P Setyorini
Kasus Covid-19 di Malaysia dan Singapura Naik, Bagaimana dengan Indonesia?

Malaysia mendeteksi 6.796 kasus baru Covid-19 pada pekan ke-48/2023, meningkat dari pekan sebelumnya yang mencapai 3.626 kasus


Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat Menjelang Akhir Tahun, Dinkes DKI: Mirip ISPA

9 Desember 2023

Pekerja menggunakan masker di saat melintasi trotoar kawawan Jalan Jenderal Sudirman saat kemunculan Covid-19 varian baru Pirola, Jakarta, Kamis, 14 September 2023. Varian Covid BA.2.86 atau dikenal dengan Pirola merupakan subvarian baru dari Covid-19. TEMPO/Magang/Joseph
Kasus Covid-19 di Jakarta Meningkat Menjelang Akhir Tahun, Dinkes DKI: Mirip ISPA

Omicron EG.4 dan EG.5 dominan menjadi penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta saat ini.


Apa Itu Varian Pirola BA.2.86, Benarkah Ancaman Baru COVID-19?

8 Desember 2023

Ilustrasi Covid-19 varian Pirola. Shutterstock
Apa Itu Varian Pirola BA.2.86, Benarkah Ancaman Baru COVID-19?

WHO bicara soal varian Pirola BA.2.86, disebut pemicu kasus COVID-19 naik lagi. Begini penjelasannya.


Kasus COVID-19 Merebak Lagi, PB IDI Ingatkan Protokol Kesehatan

6 Desember 2023

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. REUTERS/Dado Ruvic
Kasus COVID-19 Merebak Lagi, PB IDI Ingatkan Protokol Kesehatan

PB IDI meminta untuk kembali meningkatkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan demi mengantisipasi kasus COVID-19.


Pfizer Gugat Polandia Rp 23 Triliun

24 November 2023

Logo Pfizer. REUTERS/Carlo Allegri
Pfizer Gugat Polandia Rp 23 Triliun

Pfizer melayangkan gugatan ke Pemerintah Polandia untuk kontrak pembelian vaksin virus corona yang dihentikan pengirimannya.


Moderna, Pfizer Klaim Vaksin Terbarunya Mampu Menangkal Varian Baru Covid-19

7 September 2023

Ilustrasi vaksin Moderna . REUTERS/Dado Ruvic
Moderna, Pfizer Klaim Vaksin Terbarunya Mampu Menangkal Varian Baru Covid-19

Menurut pejabat WHO, varian terbaru Covid-19 kini telah terdeteksi di Swiss dan Afrika Selatan serta Israel, Denmark, AS, dan Inggris.