Sekjen PBB Mengutuk Serangan Udara Arab Saudi di Yaman

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 22 Januari 2022 09:30 WIB

Sekjen PBB Antonio Guterres mengunjungi berjalan di kamp pengungsian Al Zaatari di kota Yordania, 28 Maret 2017. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan udara ke Yaman yang dilakukan koalisi militer pimpinan Arab Saudi pada Jumat, 21 Januari 2022. Serangan udara tersebut dilaporkan menewaskan setidaknya 60 orang.

Serangan udara Arab Saudi tersebut mengincar sebuah pusat penahanan yang didirikan oleh kelompok radikal Houthi di Provinsi Sanaa. Seorang saksi mata mengatakan ada beberapa orang tewas, termasuk sejumlah migran asal Afrika, dalam serangan udara tersebut.

Orang-orang berdiri di atas puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara dari Arab Saudi di Sanaa, Yaman, 18 Januari 2022. REUTERS/Khaled Abdullah

Advertising
Advertising

Juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric mengatakan serangan udara lanjutan telah menimbulkan korban jiwa di sejumlah wilayah di Yaman. Diantara mereka yang tewas adalah anak-anak.

“Serangan udara pada sejumlah fasilitas telekomunikasi di Hodeidah juga telah secara signifikan mengganggu layanan internet di penjuru Yaman. Sekjen PBB menyerukan adanya investigasi yang transparan dan efektif terhadap insiden-insiden ini agar bisa membawa ke meja hijau mereka yang bertanggung jawab,” kata Dujarric.

Sementara itu, lembaga Save the Children dalam pernyataan menyebut ada tiga anak yang dilaporkan tewas dalam serangan di wilayah barat Kota Hodeidah.

Militer koalisi pimpinan Arab Saudi memerangi kelompok radikal Houthi di Yaman sejak 2015. Koalisi Arab Saudi menyebut laporan soal puluhan orang tewas pada Jumat, 21 Januari 2022, akan diinvestigasi yang disetujui secara internasional dan proses yang independen.

Koalisi militer pimpinan Arab Saudi telah meningkatkan serangan udara pada target yang disebut milik Houthi. Serangan udara ini dilakukan setelah Houthi melakukan serangan, yang tak terduga, ke Uni Emirat Arab pada Senin, 17 Januari 2022. Uni Emirat Arab adalah salah satu negara yang ikut dalam koalisi militer pimpinan Arab Saudi.

Houthi juga masih menembakkan rudal dan meluncurkan drone ke kota-kota di Arab Saudi. Dalam sebuah acara jumpa wartawan pada Jumat pagi, 21 Januari 2022, Guterres mengatakan ketegangan harus dihentikan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Serangan Fajar Koalisi Saudi Hancurkan Rutan di Yaman, Puluhan Tewas

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

10 menit lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

5 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

10 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

11 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

13 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

13 jam lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

14 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

15 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

2 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

2 hari lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya