Inggris Peringatkan Cina dan Rusia, Barat Akan Lawan Kediktatoran

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 21 Januari 2022 20:30 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping di Belt and Roadl Forum di Beijing, Cina pada 15 Mei 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping bahwa Barat akan berdiri bersama untuk memperjuangkan demokrasi melawan kediktatoran dengan lebih berani daripada kapan pun sejak Perang Dingin.

Berbicara di Australia, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan, Inggris dan sekutunya di "dunia bebas" harus menanggapi bersama-sama ancaman global, memperdalam hubungan dengan negara-negara demokrasi di Indo-Pasifik dan "menghadapi agresor global" yang menggunakan ketergantungan ekonomi untuk mencoba mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Truss dan Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, bertemu rekan-rekan Australia mereka di Sydney, Jumat, 21 Januari 2022, untuk Konsultasi Menteri Australia-Inggris tahunan (AUKMIN), di mana kesepakatan bagi Australia untuk memperoleh kapal selam nuklir dibahas.

Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, mengatakan tidak ada rencana untuk mendirikan pangkalan militer Inggris di Australia. Kedua negara menandatangani kesepakatan untuk mendanai infrastruktur di kawasan itu sebagai balasan terhadap pengaruh Beijing.

Dalam sebuah pernyataan bersama, para menteri menyatakan keprihatinan atas pembangunan militer Rusia di perbatasan dengan Ukraina dan "dukungan mutlak mereka untuk kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina". Rusia membantah berencana menyerang Ukraina.

Advertising
Advertising

Dalam pidatonya di lembaga think tank urusan luar negeri Lowy Institute, Truss mengatakan Putin harus "berhenti dan mundur dari Ukraina sebelum dia membuat kesalahan strategis besar-besaran."

Truss mengatakan "invasi hanya akan menyebabkan rawa yang mengerikan dan hilangnya nyawa, seperti yang kita ketahui dari perang Soviet-Afghanistan 1979-1989 dan konflik di Chechnya."

Agresor global "berani dengan cara yang belum pernah kita lihat sejak Perang Dingin," kata Truss.

"Mereka berusaha mengekspor kediktatoran sebagai layanan di seluruh dunia ... Itulah sebabnya rezim seperti Belarusia, Korea Utara, dan Myanmar menemukan sekutu terdekat mereka di Moskow dan Beijing."

Inggris harus bekerja dengan sekutu seperti Australia, Israel, India, Jepang dan Indonesia untuk "menghadapi agresor global", terutama di Pasifik.

"Pemaksaan ekonomi" Cina terhadap Australia adalah "salah satu peringatan" bagi Inggris bahwa Beijing menggunakan kekuatan ekonominya untuk mengendalikan negara-negara lain, katanya.

Berikutnya: Cina sebut pemaksaan ekonomi hanya omong kosong

<!--more-->

Beijing, yang memberlakukan sanksi perdagangan atas barang-barang Australia setelah Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal mula pandemi virus corona, membantah tuduhan pemaksaan ekonomi.

Ditanya tentang pembicaraan Inggris-Australia dan fokus mereka untuk melawan pengaruh Cina yang semakin besar, kementerian luar negeri di Beijing menolak kesimpulan tersebut.

"Atas apa yang disebut ancaman Cina, itu juga didasarkan pada omong kosong, Cina dengan tegas menolak hal ini, kami mendesak pihak-pihak terkait untuk tidak melangkah lebih jauh ke jalan yang salah untuk menciptakan perpecahan dan konfrontasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian dalam briefing harian Jumat.

REUTERS

Berita terkait

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

15 jam lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

1 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

1 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

1 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

1 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya