21 Januari Hikayat Hari Pelukan Nasional, Tanyakan Dulu Mau Dipeluk atau Tidak?

Reporter

Tempo.co

Jumat, 21 Januari 2022 15:17 WIB

Ilustrasi pelukan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - National Hugging Day atau Hari Pelukan Nasional diperingati setiap 21 Januari. Tujuan dari hari ini yaitu membantu semua orang untuk menunjukkan lebih banyak emosi di depan umum. Satu-satunya cara untuk merayakan hari itu adalah dengan menawarkan pelukan kepada siapa pun dan semua orang yang diinginkan.

Berdasarkan nationaltoday.com, Hari Pelukan Nasional yang mulai dipopulerkan pada 1986 oleh Kevin Zaborney. Ia memilih 21 Januari untuk mengingat waktu antara musim liburan pada musim dingin dan tahun baru, yang dia perhatikan adalah saat orang-orang cenderung merasa rendah semangat. Dia juga merasa bahwa orang Amerika Serikat terlalu malu untuk menunjukkan kasih sayang di depan umum dan berharap Hari Pelukan Nasional akan mengubahnya, meskipun dia tidak pernah benar-benar berpikir itu akan terjadi.

Menurut bahasa Norse Kuno, kata “hug (pelukan)” bersal dari kata “hugga” yang berarti menghibur, hal ini pertama kali muncul pada 450 tahun yang lalu. Namun, sejarah memeluk itu sendiri sedikit lebih tidak pasti.

Penerapan pelukan yang meluas selama beberapa tahun terakhir telah diperdebatkan karena dua alasan utama; berkurangnya formalitas aturan berpakaian dan tata krama antara hubungan, bersama dengan perubahan perilaku tokoh politik dalam mengejar persepsi yang lebih relatable dan ramah kepada publik.

Pelukan tak sebatas aktivitas fisik

Advertising
Advertising

Dalam implementasinya, Hari Pelukan Nasional dilakukan dengan cara memberi pelukan erat kepada seseorang. Jika membutuhkannya, Anda bisa meminta pelukan tersebut kepada seseorang. Tidak hanya fisik, pelukan juga bisa dilakukan dengan mengirim kata-kata penyemangat.

Lebih lanjut, pelukan juga memberi cukup banyak manfaat bagi tubuh. Pelukan dapat mengurangi stres dan ini berdampak untuk mengurangi sakit. Menurut penelitian, dengan berkurangnya tingkat stres, seseorang akan tidak mudah jatuh sakit.

Lebih lanjut, pelukan juga berdampak kepada rasa bahagia seseorang. Hal ini dipicu hormon oksitosin yang akan naik ketika kita memeluk, menyentuh, atau duduk dekat dengan orang lain. Oksitosin dikaitkan dengan kebahagiaan dan lebih sedikit stres. Dengan meningkatnya rasa kebahagiaan, pelukan dapat mengurangi rasa takut.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Hari Pelukan Nasional, Ketahui 7 Makna Jenis Pelukan dari Pasangan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

5 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

11 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

11 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

13 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

14 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

14 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

15 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

15 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

19 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya