Jerman Ancam Hentikan Proyek Pipa Gas Jika Rusia Invasi Ukraina

Reporter

Tempo.co

Rabu, 19 Januari 2022 09:30 WIB

Peta Proyek Nord Stream 2 untuk mengalirkan gas dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik. [DEUTSCHE WELLE]

TEMPO.CO, Jakarta -Jerman memberi isyarat pada Selasa waktu setempat bahwa mereka akan menghentikan proyek pipa Nord Stream 2 dari Rusia jika Moskow menginvasi Ukraina.

Seperti dilansir Reuters pada Rabu 19 Januari 2022, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengisyaratkan bahwa tanggapan Berlin mungkin termasuk menghentikan proyek pipa Nord Stream 2 yang membawa gas dari Rusia ke Jerman.

Setelah bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Scholz mengatakan "jelas akan ada harga tinggi yang harus dibayar oleh Rusia. Semuanya harus didiskusikan jika ada intervensi militer di Ukraina.”

Scholz sebelumnya mengatakan Jerman terbuka untuk sanksi jika terjadi serangan Rusia dan bahwa semuanya akan di atas meja. Ini akan mencakup Nord Stream 2, yang telah dibangun tetapi belum mendapatkan persetujuan untuk dibuka.

Nord Stream 2 adalah jaringan pipa gas yang memungkinkan Jerman untuk menggandakan impor gasnya dari Rusia. Pada 2017, Jerman mengimpor 53 miliar meter kubik gas dari Rusia. Jumlah tersebut setara 40 persen dari total konsumsi gas Jerman.

Advertising
Advertising

Sementara itu, jaringan pipa Nord Stream 2 dirancang untuk menyalurkan hingga 55 miliar meter kubik gas per tahun. Berlin dan Moskwa menyepakati jaringan pipa sepanjang 1.200 kilometer tersebut yang akan menghubungkan daerah Ust-Luga dekat Saint Petersburg, Rusia, dengan Greifswald di timur laut Jerman.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyayangkan ancaman tersebut. "Upaya untuk mempolitisasi proyek ini akan menjadi kontra-produktif,” ujar Lavrov seusai bertemu Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock di Moskow pada kesempatan terpisah.

Rusia menyangkal rencana untuk menyerang Ukraina tetapi mengatakan akan mengambil tindakan militer yang tidak ditentukan kecuali tuntutannya - termasuk janji aliansi NATO untuk tidak pernah mengakui Kyiv - dipenuhi.

Meningkatkan diplomasi setelah pembicaraan dengan Rusia berakhir dengan jalan buntu pekan lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken akan mengunjungi Kyiv pada hari ini sebelum menuju ke Berlin.

Kunjungan ke Jerman untuk membahas upaya bersama untuk mencegah agresi Rusia lebih lanjut terhadap Ukraina dengan pejabat Jerman, Inggris dan Prancis.

Ketika kekhawatiran konflik meningkat, Inggris mengatakan minggu ini telah mulai memasok Ukraina dengan senjata anti-tank, menteri luar negeri Kanada mengunjungi Ukraina dan mengadakan pembicaraan di Moskow dan Kyiv untuk mencoba meredakan ketegangan.

Puluhan ribu tentara Rusia tetap berada di dekat perbatasan Ukraina. Moskow juga telah mengirim pasukan dan perangkat keras militer ke Belarusia minggu ini sebagai persiapan untuk latihan dengan sekutu dekatnya yang telah menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut di Barat.

Baca juga: Inggris Kirim Senjata ke Ukraina

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

19 jam lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

20 jam lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

23 jam lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

2 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

2 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

2 hari lalu

Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

2 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

2 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya