Filipina Beli Sistem Rudal ke India

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 15 Januari 2022 16:00 WIB

Presiden Rodrigo Duterte menyampaikan pidatonya selama kunjungannya ke Markas Besar Divisi Infanteri ke-10 di Kamp Jenderal Manuel T. Yan Sr di Mawab, Provinsi Compostela Valley pada 22 Desember 2018. [Robinson Ninal Jr./Foto Kepresidenan Filipina/inquirer.net]

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina menyelesaikan kesepakatan untuk mendapatkan sebuah sistem rudal anti-kapal dari India senilai hampir USD 375 juta (Rp 5,3 triliun). Kementerian Pertahanan Filipina pada Jumat, 14 Januari 2022 mengatakan pembelian ini untuk memperkuat Angkatan Laut Filipina.

Filipina sedang dalam tahap akhir proyek lima tahun senilai 300 miliar peso (Rp 83 triliun) untuk memodernisasi peralatannya militernya, yang sudah usang, termasuk sejumlah kapal perang dari Perang Dunia II dan sejumlah helikopter yang dulu digunakan Amerika Serikat dalam perang Vietnam.

Pasukan militer Filipina baku tembak dengan militan - militan kelompok garis keras pada Sabtu, 2 Februari 2019 atau sepekan setelah serangan bom di gereja katedral Jolo. Sumber: Ben Hajan/EPA/aljazeera.com

Advertising
Advertising

Kesepakatan, yang sudah finalisasi itu, dibuat antara Filipina, Pemerintah India dengan Brahmos Aerospace Private Ltd. Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan lewat kesepakatan itu, akan dikirimkan tiga battery, sejumlah operator kereta dan bantuan logistik.

Rencana pembelian sistem rudal anti-kapal wilayah tepi pantai ini sudah dikonsepkan pada 2017, namun mengalami keterlambatan dalam hal alokasi dana dan gara-gara pandemi Covid-19. Kapal ini ditujukan mencegah kapal – kapal asing masuk ZEE Filipina.

Sebelumnya pada 2018, Filipina membeli sejumlah rudal Spike ER buatan Israel. Itu untuk pertama kalinya Filipina mengerahkan kapal dengan sistem rudal untuk menjaga wilayah lautnya.

Kendati hubungan Cina dan Filipian di bawah Pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte, membaik. Namun Beijing tetap bersikukuh mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan sebagai bagian dari negara itu.

Laut Cina Selatan digunakan untuk lalu-lintas laut mengantar barang-barang, yang bisa menghasilkan USD 3,4 triliun per tahun. Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim punya hak atas Laut Cina Selatan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jepang Kaji SIstem Pertahanan Rudal Darat dan Laut, Antisipasi Korea Utara

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

3 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

3 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

4 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

5 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

5 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

7 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

7 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

8 hari lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya