Eropa Memanas, NATO dan Rusia Gagal Capai Kesepakatan Atasi Krisis Ukraina

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 13 Januari 2022 14:05 WIB

Wakil Menlu AS Wendy Sherman, Sekjen NATO Jens Stoltenberg, Wakil Menlu Rusia Alexander Grushko dan Wakil Menhan Rusia Alexander Fomin di markas NATO di Brussels, Belgia 12 Januari 2022. Olivier Hostel/Pool melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - NATO dan Rusia tidak mencapai kata sepakat dalam pembicaraan mengenai krisis Ukraina di Brussels, Rabu, 12 Januari 2022. Satu hal yang paling mengganjal adalah masalah Ukraina dan keanggotaan NATO.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan aliansi itu bersedia untuk mengadakan pembicaraan senjata tetapi tidak akan membiarkan Moskow memveto ambisi Ukraina untuk bergabung dengan NATO suatu hari nanti - sebuah tuntutan inti Rusia.

"Ada risiko nyata untuk konflik bersenjata baru di Eropa," kata Stoltenberg dalam konferensi pers.

NATO menyatakan bersedia berbicara dengan Rusia tentang pengendalian senjata dan penyebaran rudal untuk menghindari risiko perang di Eropa, tetapi Moskow mengatakan situasinya "sangat berbahaya" dan jalan ke depan tidak jelas.

Perbedaan antara posisi Rusia dan Amerika Serikat serta sekutunya tampak sama tajamnya seperti biasa setelah empat jam pembicaraan di Brussel, upaya kedua minggu ini untuk meredakan krisis yang dipicu oleh penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina.

Advertising
Advertising

"Ada perbedaan signifikan antara sekutu NATO dan Rusia," kata Stoltenberg. "Perbedaan kita tidak akan mudah untuk dijembatani."

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan Moskow siap untuk berbicara tentang pengerahan senjata dan langkah-langkah verifikasi, tetapi tidak akan membiarkan proposalnya dipilih.

Pada konferensi pers yang panjang, Grushko mengatakan Rusia tidak dapat menganggap serius klaim NATO sebagai aliansi pertahanan yang tidak menimbulkan ancaman baginya, dan mengatakan akan menanggapi secara simetris setiap upaya untuk menahan atau mengintimidasinya.

“Jika ada pencarian kerentanan di sistem pertahanan Rusia, maka akan ada juga pencarian kerentanan di NATO,” katanya.

"Ini bukan pilihan kita, tapi tidak akan ada jalan lain jika kita gagal membalikkan arah kejadian yang sangat berbahaya saat ini."

Grushko kemudian mengatakan Rusia akan menggunakan sarana militer untuk menetralisir ancaman keamanan jika diplomasi terbukti tidak memadai.

REUTERS

Berita terkait

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

54 menit lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

1 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

5 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya