Berbulan-bulan Tak Digaji, Dubes Afghanistan untuk China Pilih Mundur

Reporter

Tempo.co

Rabu, 12 Januari 2022 08:59 WIB

Duta Besar Afghanistan untuk Cina, Javid Ahmad Qaem, mengundurkan diri dari jabatannya pada awal Januari setelah berbulan-bulan tidak digaji oleh Taliban. Sejak perebutan kekuasaan oleh Taliban pada Agustus lalu, sejumlah diplomat di kedutaan besar Afghanistan di Cina telah mengundurkan diri. REUTERS/Tingshu Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Afghanistan untuk China, Javid Ahmad Qaem, memilih mundur dari jabatannya pada awal Januari. Ia mundur setelah berbulan-bulan tak dibayar oleh Taliban yang kini menguasai Afghanistan.

Dalam surat serah terima tertanggal 1 Januari 2022 yang diunggah di Twitter, Qaem mengatakan bahwa banyak diplomat di kedutaan telah pergi. Mereka tak digaji sejak Agustus, ketika Taliban menguasai kembali Afghanistan.

"Ada banyak alasan, pribadi dan profesional, tetapi saya tidak ingin menyebutkannya di sini," katanya tentang keputusannya untuk pergi.

Dalam suratnya, Qaem mengatakan ia telah digantikan oleh pejabat baru. Dia tak menyebutkan nama lengkap penggantinya, melainkan hanya menyebut sebagai Tuan Sadaat. Kementerian Luar Negeri Afghanistan tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang pengganti Qaem.

Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan pada Selasa bahwa Qaem telah meninggalkan China, tanpa merinci kemana dia akan pergi.

Advertising
Advertising

Pemerintah internasional, termasuk China, belum mengakui pemerintah Taliban sebagai pemerintah yang sah. Sanksi ketat telah melumpuhkan keuangan negara tersebut.

Kembalinya Taliban secara tiba-tiba ke kekuasaan telah membuat ratusan diplomat Afghanistan di luar negeri dalam keadaan limbo. Mereka ketakutan akan nasib keluarga di rumah dan putus asa untuk mendapatkan perlindungan di luar negeri.

Surat Qaem mengatakan bahwa pada 1 Januari ada sisa US$ 100.000 di salah satu rekening bank kedutaan serta jumlah yang tidak diungkapkan di rekening lain. Surat itu juga mencatat bahwa kunci lima mobil kedutaan akan ditinggalkan di kantor Qaem dan dua mobil perlu dibuang.

"Saya sudah membayar semua staf lokal sampai 20 Januari 2022. Pekerjaan mereka sudah selesai," katanya.

Sejak Agustus, China telah meminta Taliban untuk menerapkan kebijakan moderat dan memerangi kelompok teroris yang mengancam stabilitas di wilayah barat jauh Xinjiang. Beijing juga menyerukan kekuatan Barat untuk mengakhiri sanksi dan mengirim bantuan ke Afghanistan.

Baca: Uang Langka, Taliban Bayar Pegawai Negeri dengan Gandum

REUTERS

Berita terkait

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

6 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

8 hari lalu

6 Poin Pertemuan Jokowi dan Menlu China: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Situasi Timur Tengah

Jokowi menginginkan adanya percepatan studi kelayakan trayek kereta cepat hingga Surabaya.

Baca Selengkapnya

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

12 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

12 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

16 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

19 hari lalu

Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.

Baca Selengkapnya

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

24 hari lalu

Permintaan Ekspor Komoditas Durian Tinggi di China

Ekspor komoditas buah durian masih di bawah nanas dan pisang.

Baca Selengkapnya

Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

24 hari lalu

Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

Pemerintah Jepang akan menyalurkan dana sebesar US$35 juta atau sekitar Rp555,86 miliar kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA)

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ingin Dunia Fokus pada 3 Hal Ini untuk Atasi Perang Gaza

25 hari lalu

Retno Marsudi Ingin Dunia Fokus pada 3 Hal Ini untuk Atasi Perang Gaza

Retno Marsudi menekankan Indonesia dan negara-negara Arab fokus pada tiga hal utama, terkait perang Gaza. Diantaranya resolusi PBB dijalankan.

Baca Selengkapnya