Gara-gara Rusuh di Kazakhstan, Presiden Pecat Dua Petinggi Intelijen

Reporter

Tempo.co

Senin, 10 Januari 2022 17:37 WIB

Seorang pria berdiri di depan gedung kantor walikota yang dibakar selama protes yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar di Almaty, Kazakhstan 6 Januari 2022. REUTERS/Pavel Mikheyev

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev kembali memecat dua pejabat tinggi intelijen setelah unjuk rasa yang berujung kerusuhan pecah pekan lalu. Kerusuhan itu adalah yang terburuk selama tiga dekade setelah merdeka dari Uni Soviet.

Kedua pejabat yang dipecat adalah deputi bekas kepala intelijen Karim Massimov yang sudah lebih dulu ditangkap. Massimov telah ditangkap karena dicurigai melakukan makar setelah protes keras terjadi di negara penghasil minyak dan uranium ini.

Situs web presiden mengumumkan dua pejabat yang dipecat adalah Marat Osipov dan Daulet Ergozhin, wakil kepala Komite Keamanan Nasional. Namun tidak ada penjelasan alasan pemecatan keduanya.

Mantan bos mereka yang ditangkap, Massimov pernah dua kali menjabat sebagai Perdana Menteri Kazakhstan. Ia dinilai dekat dengan bekas Presiden Nusultan Nazarbayev.

Pihak berwenang belum menyatakan tuduhan yang dikenakan terhadapnya. Pengacara Massimov juga tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Penangkapan Massimov memunculkan isu keretakan antara Presiden Kassym-Jomart Tokayev dengan kubu Nazarbayev. Juru bicara Nazarbayev membantah hal ini. Ia mengatakan Nazarbayev berada di ibu kota Nur-Sultan selama krisis dan memilih menyerahkan jabatannya sebagai dewan keamanan kepada Tokayev untuk membantu meredakan krisis.

Advertising
Advertising

"(Dia) dan kepala negara selalu di sisi yang sama. Di hari-hari yang sulit ini mereka telah menunjukkan sifat monolitik kekuasaan negara bagi kita semua," kata pernyataan itu. Dalam pernyataannya, rakyat diminta berkumpul di sekitar Tokayev.

Mantan Perdana Menteri Akezhan Kazhegeldin mengatakan kepada Reuters bahwa Tokayev perlu menghilangkan keraguan tentang siapa yang sebenarnya bertanggung jawab. "Banyak orang di jejaring sosial, kritikus, mengatakan Tokayev adalah calon Nazarbayev, bahwa Nazarbayev berdiri di belakangnya dan memanipulasi dia," katanya.

Kerusuhan pecah di Kazakhstan yang memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak. Gedung-gedung publik dibakar dalam protes massal anti-pemerintah selama seminggu terakhir.

Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengeluarkan perintah tembak ditempat untuk pengunjuk rasa yang disebutnya teroris itu. Ribuan orang telah ditahan.

Media Rusia dan pemerintah melaporkan 164 orang tewas dalam bentrokan tersebut. Namun otoritas kesehatan dan polisi tidak mengkonfirmasi angka tersebut.

Baca: Kazakhstan Menahan 7.939 Orang Selama Kerusuhan Pekan Lalu

REUTERS

Berita terkait

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

1 hari lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

4 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

8 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

11 hari lalu

Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

21 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya

Bendungan Jebol, Rusia Evakuasi 4.000 Orang Akibat Banjir

23 hari lalu

Bendungan Jebol, Rusia Evakuasi 4.000 Orang Akibat Banjir

Ribuan orang di wilayah Rusia dievakuasi setelah banjir menggenangi ribuan ruma akibat jebolnya bendungan.

Baca Selengkapnya

Curiga Mata-mata, Malaysia Menahan Laki-laki Asal Israel

31 hari lalu

Curiga Mata-mata, Malaysia Menahan Laki-laki Asal Israel

Seorang laki-laki berpaspor Israel ditahan Kepolisian Malaysia karena membawa senjata dan 200 butir peluru.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

36 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Ini Tugas dan Wewenang Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru

36 hari lalu

Ini Tugas dan Wewenang Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo ditunjuk sebagai Kabais YNI yang baru. Apa tugas dan wewenangnya?

Baca Selengkapnya

AS Konfirmasi Klaim ISIS atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

38 hari lalu

AS Konfirmasi Klaim ISIS atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

AS memiliki informasi intelijen yang mengonfirmasi klaim ISIS yang bertanggung jawab atas penembakan di gedung konser Moskow, Rusia

Baca Selengkapnya