Justin Trudeau Minta Sopir Truk Wajib Suntik Vaksin Covid-19

Reporter

Tempo.co

Senin, 10 Januari 2022 08:30 WIB

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Sean Kilpatrick/The Canadian Press via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau terus mendorong agar para sopir truk dikenai aturan wajib suntik vakin virus corona. Usulan Trudeau tersebut mendapat kritik karena waswas aturan tersebut bisa memperburuk kondisi kekurangan tenaga sopir truk dan membuat harga bahan-bahan pokok naik.

Lewat aturan yang disorongkan Perdana Menteri Trudeau, Kanada akan meminta para sopir truk dari Amerika Serikat yang mau masuk Kanada, memperlihatkan bukti sudah suntik vaksin virus corona terhitung mulai Sabtu, 15 Januari 2022. Aturan ini bagian dari upaya untuk memerangi Covid-19.

Wisatawan mengenakan masker saat tiba dengan penerbangan langsung dari China, setelah Badan Kesehatan Masyarakat Kanada menambahkan pertanyaan pemutaran untuk pengunjung dan mulai menampilkan pesan di beberapa bandara yang mendesak para pelancong untuk melaporkan gejala mirip flu dalam upaya mencegah penyebaran virus corona, di Vancouver, Bandara Internasional di Richmond, British Columbia, Kanada 24 Januari 2020. REUTERS/Jennifer Gauthier

Advertising
Advertising

Sumber di Pemerintah Kanada mengatakan sekitar 5 persen dari jumlah sopir truk mungkin terdampak oleh aturan ini. Sedangkan Canadian Trucking Alliance (CTA) mengatakan aturan wajib suntik vaksin virus corona bisa memaksa sekitar 16 ribu sopir truk atau sekitar 10 persen sopir lintas perbatasan, tak bisa mendapat pekerjaan.

Aturan wajib imunisasi vaksin virus corona pada sopir truk lintas perbatasan adalah kebijakan pertama, yang diberlakukan sejak pandemi Covid-19 terjadi sehingga bisa membatasi jumlah sopir truk yang melintas. Selama 20 bulan terakhir, sopir truk perbatasan bebas bergerak karena mereka dianggap sektor penting untuk membuat suplai bahan-bahan kebutuhan pokok tetap berjalan.

“Kami tidak berharap akan terjadi gangguan, yang signifikan atau kekurangan bahan pokok pada warga Kanada,” kata sumber tersebut.

Sebelumnya Perdana Menteri Trudeau telah mewajibkan imunisasi vaksin virus corona pada PNS dan mereka yang bekerja di kantor-kantor federal. Penyebaran omicron yang cepat, membuat pemerintah harus memperketat kebijakannya.

Sejumlah kelompok industri dan partai-partai oposisi di Kanada menyebut ini adalah sebuah gagas buruk (sopir truk wajib imunisasi Covid-19), khususnya saat Bank Sentral Kanada mengawasi kenaikan suku bunga yang pertama sejak Oktober 2018.

Kendati sebagian besar sopir truk di Kanada sudah imunisasi vaksin virus corona, para sopir truk yang belum suntik vaksin Covid-19 memilih mengundurkan diri. Presiden CTA Stephen Laskowski mengatakan industri jasa sopir truk sudah kekurangan sekitar 18 ribu sopir.

Sumber: Reuters

Baca juga: Tak Mau Dipermainkan, PM Kanada Ajak Barat Bersatu Lawan China

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

14 jam lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

2 hari lalu

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

Cara menghadapi pungli di jalan bisa menghubungi call center 110 kepolisian.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

4 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

4 hari lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

7 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

7 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

19 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

19 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

20 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

20 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya