Pengawasan Walmart di Cina Lebih Ketat, Gara-Gara Tak Jual Produk Xinjiang?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 7 Januari 2022 15:28 WIB

Seorang perempuan di sebuah supermarket Walmart, Alabama, Amerika Serikat di bekuk ke lantai oleh aparat keamanan saat menolak pakai masker. Sumber: aa.com.tr

TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Cina memperingatkan Walmart karena diduga melanggar undang-undang keamanan siber, media lokal melaporkan. Ini merupakan masalah terbaru bagi jaringan pengecer AS yang sebelumnya mendapat kecaman netizen karena diduga menghentikan penjualan produk dari Xinjiang.

Polisi di kota Shenzhen, Cina selatan, menemukan 19 "kerentanan" dalam sistem jaringan Walmart pada akhir November dan menuduhnya lambat dalam memperbaiki celah, China Quality News, yang didukung oleh regulator pasar negara itu, melaporkan pada Rabu, 5 Januari 2021.

Walmart diperintahkan untuk melakukan perbaikan, kata laporan itu, tanpa menyebutkan denda atau rincian kerentanan.

Raksasa ritel dan polisi Shenzhen tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Jumat.

Bulan lalu, Pemerintah AS menandatangani undang-undang larangan untuk perusahaan AS berbisnis atau menggunakan produk dari Xinjiang karena pelanggaran terhadap minoritas di sana.

Advertising
Advertising

Ini menandai serangkaian masalah baru Walmart, yang pada bulan lalu telah menghadapi kritik atas apa yang dikatakan media lokal sebagai penghapusan disengaja atas produk-produk bersumber dari Xinjiang dari aplikasi dan tokonya.

Xinjiang adalah titik konflik yang berkembang antara pemerintah AS dan Cina, karena para ahli dan kelompok hak asasi PBB memperkirakan lebih dari satu juta orang, terutama Muslim Uyghur dan anggota minoritas Muslim lainnya, telah ditahan di kamp-kamp di sana.

Cina membantah tuduhan kerja paksa atau pelanggaran lainnya di wilayah itu.

Akibat kabar itu, terjadi gelombang pembatalan keanggotaan di salah satu grup Walmart, Sam's Club di Cina sejak masalah Xinjiang. Badan anti-korupsi Cina juga menuduh pengecer dan Sam's "bodoh dan picik" karena menghentikan penjualan produk Xinjiang.

Walmart belum secara terbuka mengomentari hal ini. Reuters melaporkan bahwa seorang eksekutif Sam's Club mengatakan kepada analis melalui telepon bahwa masalah tersebut adalah "kesalahpahaman" dan bahwa tidak ada penghapusan produk-produk yang berasal dari Xinjiang secara sengaja.

Pada bulan Desember, Sam's didenda 10.000 yuan (Rp22,5 juta) di Shanghai oleh regulator pasar karena melanggar undang-undang keamanan pangan setelah mereka menemukan produk sayuran beku tidak memiliki tanggal produksi atau kadaluwarsa, menurut laporan media lokal yang terpisah.

REUTERS

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

3 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

5 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

10 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya