Korea Utara Tidak Ikut Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022
Reporter
Tempo.co
Editor
Eka Yudha Saputra
Jumat, 7 Januari 2022 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara mengirim pesan ke Cina tidak dapat menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 dengan alasan risiko COVID-19 dan ada kekuatan musuh yang mengancam, dan menuduh Amerika Serikat berusaha mencegah kesuksesan Olimpiade, kata media pemerintah Korut pada Jumat, 7 Januari 2022.
Hal itu disampaikan Korea Utara ke Cina dalam sebuah surat. Tidak jelas apakah surat dari Komite Olimpiade dan Kementerian Olahraga Korea Utara itu hanya merujuk pada atletnya, yang tidak memenuhi syarat untuk bersaing setelah Korea Utara diskors dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) hingga akhir 2022 setelah gagal mengirim tim ke Olimpiade Tokyo tahun lalu, dengan alasan kekhawatiran COVID-19.
Ringkasan surat yang dilaporkan oleh kantor berita negara KCNA tidak menyebutkan delegasi diplomatik, dan negara itu telah mempertahankan lockdown perbatasan yang ketat yang telah memblokir semua orang, bahkan diplomatnya sendiri, untuk masuk dan menutup hampir semua perdagangan, dikutip dari Reuters, 7 Januari 2022.
Surat itu juga mengkritik langkah Amerika Serikat, yang pada Desember mengumumkan pejabat pemerintahnya akan memboikot Olimpiade Musim Dingin 2022 karena catatan hak asasi manusia Cina, sementara membiarkan atlet AS bebas melakukan perjalanan ke Beijing untuk bersaing.
Beberapa negara lain, termasuk Inggris, Australia, dan Kanada juga telah mengumumkan boikot diplomatik.
"AS dan pasukan bawahannya semakin tidak terselubung dalam gerakan mereka melawan Cina yang bertujuan untuk mencegah keberhasilan pembukaan Olimpiade," kata surat Korea Utara, menyebut langkah itu "penghinaan terhadap semangat Piagam Olimpiade internasional dan sebagai tindakan dasar mencoba untuk mempermalukan citra internasional Cina."
"Kami tidak dapat mengambil bagian dalam Olimpiade karena gerakan pasukan musuh dan pandemi di seluruh dunia, tetapi kami akan sepenuhnya mendukung rekan-rekan Cina dalam semua pekerjaan mereka untuk mengadakan festival Olimpiade yang indah dan luar biasa," kata surat itu, menurut KCNA.
Korea Utara telah mengirimkan pemimpin politik tingkat tinggi ke beberapa pertandingan sebelumnya, termasuk saudara perempuan pemimpin Kim Jong Un, Kim Yo Jong, ke Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan. Kim Yong Nam, pejabat tertinggi kedua Korea Utara pada saat itu, mengunjungi Beijing untuk Olimpiade Musim Panas 2008.
Cina telah menjadi satu-satunya sekutu utama Korea Utara sejak keduanya menandatangani perjanjian pada tahun 1961, dan sanksi internasional yang dijatuhkan atas program senjata nuklir dan rudal balistik Pyongyang telah membuatnya lebih bergantung dari sebelumnya pada Beijing untuk perdagangan dan dukungan lainnya.
Baca juga: Korea Utara Berhasil Tembakkan Rudal Hipersonik ke Target 700 Km
REUTERS