Korea Utara Berhasil Tembakkan Rudal Hipersonik ke Target 700 Km

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 6 Januari 2022 16:40 WIB

Pemandangan yang dilaporkan kantor berita negara KCNA adalah uji tembak rudal hipersonik di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, 5 Januari 2022, dalam foto yang dirilis 6 Januari 2022 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara berhasil menembakkan rudal hipersonik mencapai target sejauh 700 kilometer, demikian dilaporkan kantor berita KCNA, Kamis, 6 Januari 2022.

Ini merupakan uji coba rudal hipersonik kedua Korea Utara, yang sepertinya sedang mengejar kemampuan militer baru di tengah pembicaraan denuklirisasi yang terhenti.

Peluncuran pada Rabu adalah yang pertama oleh Korea Utara sejak Oktober dan terdeteksi oleh beberapa negara di kawasan itu, sehingga menuai kritik dari Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.

Korea Utara pertama kali menguji rudal hipersonik pada September 2021, bergabung dengan perlombaan yang dipimpin oleh kekuatan militer utama untuk menyebarkan sistem senjata canggih.

Senjata hipersonik biasanya terbang menuju target dengan ketinggian yang lebih rendah daripada rudal balistik dan dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara - atau sekitar 6.200 km per jam.

Advertising
Advertising

Terlepas dari namanya, para analis mengatakan fitur utama senjata hipersonik bukanlah kecepatan - yang terkadang dapat ditandingi atau dilampaui oleh hulu ledak rudal balistik tradisional - tetapi kemampuan manuvernya.

Dalam tes hari Rabu, "hulu ledak meluncur hipersonik" terlepas dari pendorong roketnya dan bermanuver 120 km secara lateral sebelum "tepat mencapai" target 700 km, KCNA melaporkan.

Rudal itu menunjukkan kemampuannya untuk menggabungkan "penerbangan lompat luncur multi-langkah dan manuver lateral yang kuat", kata KCNA.

Tes tersebut juga mengkonfirmasi komponen seperti kontrol penerbangan dan kemampuannya untuk beroperasi di musim dingin, tambah KCNA.

“Keberhasilan berturut-turut dalam uji peluncuran di sektor rudal hipersonik memiliki signifikansi strategis karena mereka mempercepat tugas untuk memodernisasi angkatan bersenjata strategis negara,” kata laporan KCNA.

Meskipun belum menguji bom nuklir atau rudal balistik antarbenua (ICBM) jarak jauh sejak 2017, dalam beberapa tahun terakhir Korea Utara telah mengembangkan dan meluncurkan berbagai rudal dan hulu ledak yang kemungkinan ditujukan untuk mengatasi pertahanan rudal seperti yang digunakan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat, kata para analis.

“Kesan saya adalah bahwa Korea Utara telah mengidentifikasi peluncur hipersonik sebagai sarana kualitatif yang berpotensi berguna untuk mengatasi pertahanan rudal,” kata Ankit Panda, peneliti Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS.

Rudal baru

Senjata hipersonik dianggap sebagai senjata generasi berikutnya yang bertujuan untuk mengungguli rudal tradisional.

Bulan lalu Amerika Serikat menyelesaikan pembangunan radar jarak jauh senilai $ 1,5 miliar untuk sistem pertahanan rudal tanah air di Alaska yang dikatakan dapat melacak rudal balistik serta senjata hipersonik dari negara-negara seperti Korea Utara.

Foto-foto rudal yang digunakan dalam uji coba hari Rabu menunjukkan apa yang dikatakan para analis sebagai rudal balistik berbahan bakar cair dengan Manoeuvrable Reentry Vehicle (MaRV) berbentuk kerucut yang meluncur dari kendaraan peluncur beroda.

Ini adalah versi yang berbeda dari senjata yang diuji tahun lalu, dan pertama kali diluncurkan pada pameran pertahanan di Pyongyang pada bulan Oktober, kata Panda.

REUTERS

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

4 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

9 jam lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

10 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

10 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

12 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

13 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

13 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

14 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

14 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya