Amerika Serikat Pecah Rekor, Catat Hampir Sejuta Kasus COVID-19 dalam Sehari

Reporter

Tempo.co

Rabu, 5 Januari 2022 09:00 WIB

Karyawan Boeing dan lainnya berbaris di jalan dengan tanda dan bendera Amerika saat mereka memprotes mandat vaksin penyakit virus corona (COVID-19) perusahaan, di luar fasilitas Boeing di Everett, Washington, 15 Oktober 2021. REUTERS/Lindsey Wasson/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mencatatkan rekor global dengan hampir 1 juta infeksi baru COVID-19 yang dilaporkan pada Senin, menurut penghitungan Reuters, hampir dua kali lipat dari infeksi puncak negara itu hanya seminggu yang lalu karena varian Omicron yang sangat menular.

Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit telah meningkat hampir 50% dalam seminggu terakhir dan sekarang melebihi 100.000, menurut analisis Reuters, dikutip 5 Januari 2021. Ini pertama kalinya kasus menembus angka itu sejak gelombang musim dingin setahun yang lalu.

Secara keseluruhan, Amerika Serikat telah melihat rata-rata kasus harian 486.000 kasus selama seminggu terakhir, tingkat yang berlipat ganda dalam tujuh hari dan jauh melampaui negara lain mana pun. 978.856 infeksi baru pada hari Senin termasuk beberapa kasus dari Sabtu dan Minggu, ketika banyak negara bagian tidak melaporkan.

Jumlah rata-rata kematian COVID-19 Amerika Serikat per hari tetap cukup stabil sepanjang Desember dan hingga awal Januari, yakni sekitar 1.300, menurut penghitungan Reuters, meskipun kematian biasanya tertinggal dari kasus dan rawat inap.

Omicron tampaknya jauh lebih mudah ditularkan daripada varian virus sebelumnya. Varian itu diperkirakan menyumbang 95,4% dari kasus virus corona yang diidentifikasi di Amerika Serikat pada 1 Januari, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Selasa.

Advertising
Advertising

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa bahwa bukti sejauh ini menunjukkan Omicron menyebabkan penyakit yang kurang parah dibanding varian sebelumnya. Namun demikian, pejabat kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa banyaknya kasus Omicron berisiko membanjiri rumah sakit dengan pasien, beberapa di antaranya sudah berjuang untuk menangani gelombang pasien COVID-19, terutama di antara yang tidak divaksinasi.

Sejumlah orang mengantre tiket dan bagasi setelah puluhan penerbangan dibatalkan atau ditunda di Bandara Internasional Seattle-Tacoma (Sea-Tac) di Seattle, Washington, 27 Desember 2021. Maskapai penerbangan Amerika Serikat membatalkan hampir 1.200 penerbangan pada Minggu, 26 Desember 2021 karena banyak awak kabin yang terkena Covid-19. REUTERS/Lindsey Wasson

Gubernur Maryland Larry Hogan mengumumkan keadaan darurat 30 hari pada Selasa dan memobilisasi 1.000 anggota Garda Nasional untuk operasi tanggap pandemi ketika rawat inap COVID-19 di negara bagian itu mencapai rekor tertinggi lebih dari 3.000. Itu adalah peningkatan lebih dari 500% dalam tujuh minggu terakhir, kata Hogan.

"Empat hingga enam minggu ke depan akan menjadi waktu yang paling menantang dari seluruh pandemi," kata Hogan. "Proyeksi terbaru kami pada hari ini menunjukkan bahwa rawat inap COVID dapat mencapai lebih dari 5.000, yang akan lebih dari 250% lebih tinggi dari puncak kami sebelumnya, yakni 1.952 pada tahun lalu."

Delaware, Illinois, Ohio dan Washington DC, juga telah melaporkan rekor jumlah pasien COVID yang dirawat di rumah sakit dalam beberapa hari terakhir.

Pemerintahan Joe Biden sedang menyelesaikan kontrak untuk 500 juta alat tes rapid COVID-19 yang rencananya akan didistribusikan secara gratis ke orang Amerika, kata Gedung Putih, Selasa. Inisiatif ini dimaksudkan untuk membantu meringankan krisis pengujian yang telah menyebabkan pasokan yang tidak memadai dan antrean panjang di banyak tempat.

Selain itu, pemerintah menggandakan pesanan pil antivirus COVID-19 Pfizer Inc menjadi total 20 juta kursus pengobatan.

Pejabat kesehatan pemerintah telah menekankan bahwa vaksin dan vaksin booster tetap merupakan cara terbaik untuk menghindari penyakit serius.

CDC pada Selasa merekomendasikan untuk memperpendek interval antara dosis vaksin COVID-19 kedua Pfizer-BioNTech dan suntikan vaksin booster menjadi lima bulan dari enam, sehari setelah Food and Drug Administration melakukan langkah serupa.

Baca juga: Negara dengan Lonjakan Kasus Covid-19 di Akhir Tahun 2021

REUTERS

Berita terkait

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

3 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

11 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

12 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

15 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

17 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

19 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

22 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

23 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya