Kim Jong Un Pidato Tahun Baru 2022: Korea Utara Perbanyak Makanan, Bukan Nuklir
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Sabtu, 1 Januari 2022 09:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyambut tahun baru 2022 sekaligus mengakhiri 10 tahun kekuasaannya. Dalam pidato itu dia menyebut lebih banyak soal pabrik traktor dan seragam sekolah, dibandingkan senjata nuklir atau Amerika Serikat.
"Tujuan utama Korea Utara untuk tahun 2022 adalah memulai pembangunan ekonomi dan meningkatkan kehidupan masyarakat. Korea Utara menghadapi perjuangan hidup dan mati yang hebat," kata Kim Jong Un dalam pidato di hari Jumat, 31 Desember 2021.
Pidato itu sekaligus mengakhiri Rapat Pleno ke-4 Komite Sentral ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK), yang dimulai pada Senin. Pertemuan tersebut bertepatan dengan peringatan 10 tahun Kim Jong Un berkuasa setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il pada 2011.
Sebelumnya Kim Jong Un akan mengumumkan kebijakan utama Korea Utara. Di antaranya meluncurkan keterlibatan diplomatik yang signifikan dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Namun dalam ringkasan pidato yang diterbitkan di media pemerintah Korea Utara, dia tidak menyebutkan secara spesifik tentang Amerika Serikat. Kim Jong Un menggarisbawahi krisis ekonomi yang dihadapi di dalam negeri. Penguncian wilayah akibat pandemi Corona membuat Korea Utara lebih terisolasi dibandingkan sebelumnya.
"Tugas dasar yang dihadapi bagian dan rakyat tahun depan adalah memberikan jaminan yang kuat untuk melaksanakan rencana lima tahun dan membuat perubahan yang luar biasa dalam pembangunan nasional dan kehidupan masyarakat," kata Kim Jong Un.
Dalam pidatonya, Kim Jong Un mengungkapkan ambisinya membangun pedesaan hingga pola makan masyarakat, seragam sekolah serta kebutuhan untuk menindak praktik non-sosialis. Dia juga mengutip soal kemajuan militer dan membahas tugas militan yang dihadapi pertahanan nasional pada tahun 2022.
Chad O'Carroll, pendiri NK News, situs web di Korea Selatan mengatakan pidato Kim Jong Un yang berfokus pada pembangunan pedesaan di Korea Utara kemungkinan merupakan strategi populis. "Secara keseluruhan, Kim mungkin sadar bahwa mengungkapkan rencana pengembangan militer yang canggih sementara orang-orang menderita kekurangan makanan dan kondisi yang keras di luar Pyongyang, mungkin bukan ide yang bagus tahun ini," tulisnya di Twitter.
Baca: Kim Jong Un Gelar Rapat Paripurna di Akhir Tahun, Bakal Umumkan Kebijakan Besar
REUTERS