Omicron di AS: Kasus Covid-19 Naik, Jumlah Pasien dan Kematian Relatif Rendah

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 30 Desember 2021 14:15 WIB

Senay Buyrucu, 14, menerima vaksinasi penyakit virus corona (COVID-19) di klinik vaksin untuk anak berusia 12 hingga 15 tahun yang baru memenuhi syarat di Pasadena, California, AS, 14 Mei 2021. REUTERS/Lucy Nicholson

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menemukan di tengah meningkatnya kasus harian Covid-19 yang dipicu Omicron, jumlah pasien yang harus rawat inap dan meninggal, relatif rendah.

"Dalam beberapa minggu yang singkat Omicron telah meningkat pesat di seluruh negeri, dan kami perkirakan akan terus naik dalam beberapa minggu mendatang. Sementara kasus telah meningkat secara substansial dari minggu lalu, rawat inap dan kematian tetap relatif rendah sekarang," kata Direktur CDC Rochelle Walensky seperti dikutip Reuters, Kamis, 30 Desember 2021.

Rata-rata kasus harian tujuh hari ini naik 60% dibandingkan minggu sebelumnya menjadi sekitar 240.400 per hari, katanya. Rata-rata tingkat rawat inap harian untuk periode yang sama naik 14% menjadi sekitar 9.000 per hari dan kematian turun sekitar 7% pada 1.100 per hari, kata Walensky kepada wartawan pada briefing Gedung Putih, Rabu.

Jumlah rata-rata kasus virus corona yang dikonfirmasi setiap hari di Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi pada hari Rabu.

Data awal menunjukkan Omicron memiliki rasio rawat inap lebih rendah daripada varian Delta, kata epidemiolog Anthony Fauci pada briefing itu, tetapi vaksin penguat akan sangat penting dalam mengatasinya.

Advertising
Advertising

"Semua indikasi menunjukkan tingkat keparahan Omicron yang lebih rendah dibandingkan Delta," katanya. "Booster sangat penting."

Namun Fauci dan Walensky juga memperingatkan bahwa data kematian dan rawat inap cenderung tertinggal dua minggu dari data kasus.

Fauci mengatakan mungkin diperlukan suntikan booster kedua, tetapi tidak mungkin untuk mengetahuinya tanpa terlebih dahulu menentukan daya tahan perlindungan yang ditawarkan oleh booster awal, yang saat ini belum ada datanya.

Pemerintah AS menyiapkan 500 juta tes antigen gratis untuk membantu mengatasi lonjakan kasus yang akan siap akhir pekan depan, kata koordinator respons Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients.

Pakar penyakit telah mempertanyakan aturan panduan CDC baru-baru ini yang mengurangi separuh periode isolasi untuk virus corona tanpa gejala, dengan mengatakan mereka tidak memiliki perlindungan yang dapat mengakibatkan lebih banyak infeksi karena Amerika Serikat menghadapi rekor lonjakan kasus.

Walensky mengatakan keputusan itu didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa hingga 90% penularan Covid-19 terjadi dalam lima hari setelah infeksi. Dia mengatakan agensi menyeimbangkan itu dengan bukti bahwa hanya sebagian kecil orang yang bersedia mengisolasi selama 10 hari penuh sejauh ini selama pandemi.

REUTERS

Berita terkait

Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

3 jam lalu

Jokowi Berlakukan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan, Rumah Sakit Diklaim Sudah Siap

Presiden Jokowi menerapkan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan. Dirut BPJS Kesehatan klaim pihak rumah sakit sudah siap.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

5 jam lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

6 jam lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

6 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

8 jam lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

2 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

2 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

2 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya