Kaleidoskop 2021: Hubungan AS dengan Cina-Rusia Panas, dan Banjir di Malaysia

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 29 Desember 2021 10:00 WIB

Sejumlah kendaraan terendam banjir di Shah Alam, Malaysia, 18 Desember 2021. Ashraf Noor Azam/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kaleidoskop 2021 dari mancanegara pada Desember menyoroti kejadian paling penting, di antaranya tentang hubungan panas antara Blok Barat dan Timur seperti halnya saat Perang Dingin pada tahun 1980-an.

Kali ini ketegangan Amerika Serikat dan Eropa Barat dengan Rusia dipicu krisis Ukraina, serta dengan Cina disulut tekanan Beijing pada Taiwan dan pelanggaran HAM pada minoritas Musilm Uyghur.

Berita menarik lain tentang hubungan Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur yang belum mulus, kisah gadi bermata hijau Afghanistan di sampul majalah National Geographic, senjata anti satelt Rusia yang bikin ketar-ketir AS, serta banjir besar di Malaysia.

1. Hubungan AS-Eropa Barat dengan Rusia-Cina Memburuk

Hubungan Blok Amerika Serikat-Eropa Barat dengan Rusia dan Cina memburuk pada tahun ini berkaitan dengan masalah Ukraina dan Taiwan serta Muslim Uyghur.

Advertising
Advertising

Hubungan AS-Eropa Barat dengan Rusia memburuk karena perbedaan pandangan tentang Ukraina. Rusia menuding Ukraina dan Eropa Barat menumpuk kekuatan sehingga Moskow yang merasa terancam mengirim ribuan tentara dekat perbatasan dengan Ukraina.

Sedangkan Hubungan AS dengan Cina memburuk terkait ancaman Beijing terhadap Taiwan yang sejak dulu dianggap sebagai wilayahnya. AS juga menuding Cina melakukan pelanggaran HAM terhadap minoritas Muslim Uyghur di Xinjiang.

AS melarang perusahaan di negara itu menggunakan bahan dan tenaga kerja yang berasal dari Xinjiang. Kepada Rusia, AS mempertimbangkan perusahaan Amerika memasok kebutuhan perusahaan smartphone dan pesawat Rusia.

Di tengah ketegangan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping mengadakan panggilan video 15 Desember 2021 dan menyatakan menolak campur tangan Barat dan membela kepentingan keamanan masing-masing.

2. Pastur Gereja Ortodoks Yunani Teriaki Paus Fransiskus 'Anda Bidat'

Seorang imam Ortodoks memprotes menjelang kedatangan Paus Fransiskus, di luar Keuskupan Agung Ortodoks Yunani, di Athena, Yunani, 4 Desember 2021. REUTERS/Louiza Vradi

Seorang imam Gereja Ortodoks Yunani meneriaki Paus Fransiskus ketika memasuki Keuskupan Agung Ortodoks di Athena, 5 Desember 2021. "Paus, Anda bidat," katanya. Bidat sama dengan bid'ah adalah sesuatu yang ditambahkan kepada apa yang tidak terdapat di dalam ketentuan-ketentuan sudah digariskan.

Pastur sepuh itu langsung digelandang pergi oleh polisi. Insiden ini menurut Reuters, menunjukkan hubungan antara dua gereja masih ada masalah.

Kekristenan terpecah menjadi Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur pada 1054 dalam apa yang disebut sebagai Skisma Besar.

Dalam pidatonya kepada uskup agung, Beatitude Ieronymos II, Fransiskus meminta pengampunan atas nama Gereja Katolik Roma atas perannya dalam kesalahan sejarah yang menyebabkan perpecahan.

Umat Katolik dan Ortodoks telah terlibat dalam dialog yang bertujuan untuk reuni selama beberapa dekade dan bekerja sama dalam banyak inisiatif sosial tetapi kedua belah pihak masih berjauhan secara teologis.

Berikutnya: Senjata anti-Satelit Rusia bikin Amerika dan Sekutunya Cemas

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

2 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

3 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

5 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

7 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

10 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

13 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

13 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

14 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

15 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

17 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya