Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob Akui Lambat Merespons Banjir di Malaysia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 22 Desember 2021 18:00 WIB

Foto udara sejumlah mobil yang terendam banjir di dekat sebuah pusat perbelanjaan di Shah Alam, Selangor, Malaysia, 19 Desember 2021. REUTERS/Ebrahim Harris

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob pada Selasa mengaku pemerintahnya terlambat merespons banjir di Malaysia yang telah menyebabkan puluhan kematian dan 60.000 orang mengungsi.

Pihak berwenang telah dikritik oleh masyarakat dan anggota parlemen karena respons mereka yang lambat, dengan beberapa orang terjebak banjir selama lebih dari dua hari sebelum diselamatkan, terutama di Selangor, wilayah terkaya dan terpadat Malaysia, menurut Reuters, 21 Desember 2021.

Perdana menteri pada Selasa mengakui kelemahan dalam mengoordinasikan tanggapan oleh badan-badan keamanan federal, menurut siaran di saluran berita yang dikelola negara Bernama TV.

"Saya tidak memungkiri (kelemahan) dan akan memperbaiki ke depannya," kata Ismail Sabri.

"Tanggung jawab bukan hanya pemerintah federal, tetapi juga pemerintah negara bagian, dan garis depan adalah distrik," katanya.

Advertising
Advertising

Foto udara sejumlah mobil yang terendam banjir di Taman Sri Muda, Shah Alam, Selangor, Malaysia, 21 Desember 2021. REUTERS/Ebrahim Harris

Sementara itu, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengatakan pada hari Selasa, kepemimpinan Ismail Sabri Yaakob telah gagal untuk melindungi rakyat dari hujan deras dan banjir.

"Pemerintah yang tidak dapat memperingatkan masyarakat ketika melihat bencana alam meningkat atau mengubah jadwal untuk membantu ketika orang terdampar dan transportasi terganggu, tidak memberikan keyakinan bahwa mereka akan dapat membantu kita pulih dari krisis lain, termasuk krisis yang sedang berlangsung. pandemi," ujarnya, Channel News Asia melaporkan.

Anwar Ibrahim juga mendesak perdana menteri untuk membentuk pemeriksaan kerajaan serta komite parlemen untuk meningkatkan dan memperbarui prosedur tanggap bencana Malaysia.

Sementara itu, dalam pernyataan blog, mantan perdana menteri Mahathir Mohamad memperingatkan akan ada lebih banyak bencana alam dan menekankan perlunya bersiap untuk pemanasan global.

Badan Meteorologi mengatakan Malaysia dapat menghadapi lebih banyak banjir dalam beberapa hari mendatang, karena depresi tropis bergerak menuju empat negara bagian di utara Malaysia.

"Situasi ini dapat menyebabkan curah hujan terus menerus dan angin kencang di negara bagian utara...yang dapat menyebabkan banjir di daerah tingkat rendah," kata BMKG Malaysia.

Kepala Polisi Selangor, Arjunaidi Mohamed, mengatakan banjir besar yang melanda delapan negara bagian telah menewaskan 27 orang. 20 korban jiwa ditemukan di Negara Bagian Selangor dan tujuh di Negara Bagian Pahang.

Lebih dari 30.000 orang telah dipindahkan ke tempat penampungan sementara, kata Kepala Menteri negara bagian Selangor Amirudin Shari.

Badan penanggulangan bencana nasional mengatakan hampir 63.000 orang mengungsi di seluruh negeri pada Selasa akibat banjir Malaysia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Diprediksi Bakal Naik Usai Banjir di Malaysia Surut

REUTERS | BERNAMA | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

3 jam lalu

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

3 jam lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

3 jam lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

1 hari lalu

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba. Simak 5 tips bangun rumah anti banjir

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

1 hari lalu

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

1 hari lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

2 hari lalu

Aksi Orangutan di Sabah Malaysia Kepanasan, Mampir ke Kafe Cari Minuman Dingin

Orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Sabah juga pernah datang ke kafe itu untuk menghabiskan makanan sisa pengunjung.

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

2 hari lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

2 hari lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

2 hari lalu

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya