Parlemen Cina Godog RUU Perlindungan Perempuan, Didorong Gerakan #MeToo

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 22 Desember 2021 15:27 WIB

Ilustrasi pelecehan perempuan. nypost.com

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Cina, Kongres Rakyat Nasional, sedang menggodog rancangan amandemen "Undang-Undang Perlindungan Hak dan Kepentingan Perempuan" untuk memberi perempuan lebih banyak perlindungan terhadap diskriminasi gender dan pelecehan seksual di tempat kerja.

Jaringan televisi negara CCTV, Selasa, 21 Desember 2021, melaporkan anggota langkah itu dilakukan ketika Cina mencari cara untuk mempertahankan angkatan kerja sementara populasinya akan menyusut, dan setelah seruan aktivis untuk kesetaraan gender yang menyertai gerakan #MeToo.

Gerakan #MeToo Cina dimulai pada 2018 ketika seorang mahasiswa di Beijing secara terbuka menuduh profesornya melakukan pelecehan seksual. Ini menyebar ke LSM, media dan industri lainnya tetapi menghadapi kemunduran baru-baru ini ketika pengadilan pada bulan September menolak gugatan dalam kasus pelecehan seksual tingkat tinggi.

Kasus #MeToo baru-baru ini menyangkut bintang tenis Peng Shuai, yang mengunggah tuduhan bahwa ia menjadi korban pelecehan seksual mantan wakil perdana menteri Cina, Zhang Gaoli. Namun belakangan ia mengatakan bahwa dia tidak pernah menuduh siapa pun melakukan pelecehan seksual padanya. Ia merasa postingan media sosial yang dia buat awal bulan lalu banyak disalahpahami.

Cina berada di peringkat 107 di antara 153 negara dalam peringkat tahunan Forum Ekonomi Dunia tentang kesetaraan gender global. Laki-laki mendominasi eselon atas politik dan bisnis. Perempuan mengisi 25 persen kursi parlemen dan hanya ada satu perempuan di antara 25 anggota Politbiro Partai Komunis Tiongkok.

Advertising
Advertising

Di bawah aturan baru, majikan tidak akan diizinkan untuk menanyakan pelamar kerja perempuan apakah mereka berniat untuk menikah atau hamil, atau membuat mereka melakukan tes kehamilan, kata CCTV.

Tidak jelas seberapa cepat undang-undang itu bisa disahkan. Diskusi diperkirakan akan berlanjut hingga setidaknya hari Jumat dan rancangan tersebut kemungkinan tidak akan disahkan sebelum itu.

Di bawah aturan baru, pengusaha dinyatakan melanggar hukum jika mereka membatasi staf perempuan untuk menikah atau memiliki anak, atau jika mereka secara eksplisit memprioritaskan kandidat laki-laki daripada perempuan.

Dalam definisi yang paling jelas tentang pelecehan seksual di Cina, rancangan amandemen menetapkan bahwa adalah melanggar hukum untuk menjadikan perempuan di luar kehendak mereka untuk ekspresi verbal dengan konotasi seksual, perilaku tubuh yang tidak pantas atau tidak perlu, atau gambar seksual eksplisit.

REUTERS

Berita terkait

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

3 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

12 jam lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

12 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

18 jam lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

21 jam lalu

Batal Angkat Kaki, Ini 5 Ponsel Meizu yang akan Rilis

Meizu melampaui ekspektasi dengan tidak hanya satu, tapi lima rencana peluncuran ponsel baru.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

22 jam lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

1 hari lalu

Warga Cina Diduga Menambang Emas Secara Ilegal, Ini Modusnya

Seorang warga Cina berinisial YH diduga menambang bijih emas secara ilegal dan memproduksi emas batangan di bawah tanah di Kabupaten Ketapang

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

2 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

3 hari lalu

Ramai Kritik Hilirisasi Nikel Dianggap Lebih Untungkan Cina, Ini Tanggapan Stafsus ESDM

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan keuntungan nilai tambah hilirisasi nikel di Indonesia selama ini lebih banyak tersalur ke Cina.

Baca Selengkapnya