Ilmuwan WHO Peringatkan Omicron Lebih Cepat Menular dari Varian Delta

Reporter

Tempo.co

Selasa, 21 Desember 2021 09:30 WIB

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan memperingatkan varian Covid-19 omicron menyebar lebih cepat ketimbang varian delta dan bisa menulari orang-orang yang sudah suntik vasin virus corona atau orang yang sudah sembuh dari Covid-19.

Menurut Swaminathan, tidak bijak jika buru-buru menyimpulkan berdasarkan bukti awal kalau varian omicron lebih ringan dari varian sebelumnya. Omicron bisa menghindari sejumlah respon imun. Itu artinya, suntik dosis ketiga vaksin virus corona yang sedang dijalankan banyak negara di dunia, harus menargetkan orang-orang yang sistem imunnya lemah.

“Dengan jumlah penularan yang meningkat, semua sistem kesehatan akan berada di bawah tekanan. Sekarang ini, ada bukti konsisten bahwa omicron menyebar lebih cepat dari varian delta dan orang yang sudah suntik vaksin virus corona atau sembuh dari Covid-19, bisa terinfeksi lagi,” kata Swaminathan.

Advertising
Advertising

Suasana RSDC Wisma Atlet Kemayoran setelah ditemukannya kasus Covid-19 varian Omicron, di Jakarta, Jumat, 17 Desember 2021.Lockdown di RSDC Wisma Atlet akan mulai berlaku per hari ini sampai tujuh atau sepuluh hari kedepan. TEMPO/Muhammad Hidayat

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, studi yang dilakukan Imperial College London mengungkap risiko infeksi virus corona varian omicron lima kali lipat lebih besar dari varian lain Covid-19 dan tidak ada tanda-tanda omicron lebih ringan dari varian delta Covid-19. Namun sejumlah pejabat di WHO mengatakan bentuk lain vaksinasi Covid-19 bisa mencegah infeksi dan penyakit.

Ahli dari WHO Abdi Mahamud mengatakan meski pun saat ini masyarakat dunia melihat adanya sebuah pengurangan netralisasi anti-bodi, hampir semua analisis memperlihatkan kekebalan yang dimediasi sel-T tetap utuh. Itulah yang benar-benar kita butuhkan.

Menjawab pertanyaan bagaimana menangani varian omicron, yang terdeteksi pada akhir bulan lalu, Swaminathan mengatakan itu adalah sebuah tantangan. Sebab banyak monoklonal anti-bodi tidak mempan dengan omicron.

Sumber: Reuters

Baca juga: Rusia Minta NATO Tarik Pasukan di Eropa Timur, Menhan Jerman: Jangan Dikte Kami

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Hilang Timbul Penyakit Polio di Indonesia, Imunisasi Polio Terus Digalakkan Sejak 1995

2 hari lalu

Hilang Timbul Penyakit Polio di Indonesia, Imunisasi Polio Terus Digalakkan Sejak 1995

Imunisasi Polio secara besar-besaran telah dilakukan di Indonessia lewat kegiatan PIN yang pernah dilakukan 3 tahun berturut-turut pada 1995-1997.

Baca Selengkapnya

Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?

2 hari lalu

Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?

Empat kasus polio kembali terjadi di Indonesia pada 2024. Berikut pentingnya lakukan imunisasi polio secara menyeluruh.

Baca Selengkapnya

Kongo Terima Vaksin Cacar Monyet Tahap Pertama

3 hari lalu

Kongo Terima Vaksin Cacar Monyet Tahap Pertama

Kongo telah menjadi episentrum wabah cacar monyet yang dinyatakan WHO sebagai darurat kesehatan dunia pada bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kajian di Bawah WHO: Tak Ada Hubungan antara Ponsel dan Kanker Otak

3 hari lalu

Kajian di Bawah WHO: Tak Ada Hubungan antara Ponsel dan Kanker Otak

Kajian komprehensif yang dilakukan di bawah WHO menegaskan kalau penggunaan ponsel aman dari risiko peningkatan kanker otak atau kanker lain di kepala

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Siang Ini Tidak Sehat, IQAir: Hindari Aktivitas Luar Ruangan

3 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Siang Ini Tidak Sehat, IQAir: Hindari Aktivitas Luar Ruangan

Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11,3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Baca Selengkapnya

WHO: Target Vaksinasi Polio untuk Anak-anak Gaza Terlampaui

4 hari lalu

WHO: Target Vaksinasi Polio untuk Anak-anak Gaza Terlampaui

Hingga hari ketiga vaksinasi polio, WHO sudah memvaksinasi lebih dari 161.000 anak di bawah 10 tahun.

Baca Selengkapnya

Siapa Saja yang Diprioritaskan Mendapatkan Vaksin Mpox?

4 hari lalu

Siapa Saja yang Diprioritaskan Mendapatkan Vaksin Mpox?

Sesuai dengan anjuran WHO, vaksin Mpox hanya akan diberikan kepada kelompok yang berisiko tinggi.

Baca Selengkapnya

UNICEF Dukung Pengadaan Vaksin Cacar Monyet untuk Darurat

4 hari lalu

UNICEF Dukung Pengadaan Vaksin Cacar Monyet untuk Darurat

Vaksin cacar monyet yang diinisiatif UNICEF ini nantinya akan didistribusikan pada negara-negara dengan wabah cacar monyet terburuk

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Vaksinasi Polio di Gaza, Capai Lebih dari 72.000 Anak di Tengah Gempuran Israel

5 hari lalu

Hari Pertama Vaksinasi Polio di Gaza, Capai Lebih dari 72.000 Anak di Tengah Gempuran Israel

Urgensi kampanye vaksinasi diperkuat dengan konfirmasi kasus polio pertama di Gaza dalam 25 tahun pada bulan lalu

Baca Selengkapnya

BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

6 hari lalu

BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan dampak proporsi jumlah penduduk kelas menengah yang turun kelas.

Baca Selengkapnya