Taliban Minta Dunia Bantu Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 19 Desember 2021 17:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pucuk pimpinan kelompok radikal Taliban pada Sabtu, 18 Desember 2021 mengajukan permohonan bantuan internasional untuk menolong Afghanistan dari krisis ekonomi yang semakin memburuk. Krisis ekonomi yang tidak segera ditangani, dikhawatirkan bisa memicu eksodus pengungsi dari Afghanistan.

Permohonan itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Afghanistan Mohammad Abbas Stanikzai dengan menyebut ada negara-negara yang harus bertanggung jawab seperti Amerika Serikat karena telah membekukan miliaran dollar uang cadangan bank sentral Afghanistan. Uang tersebut bisa digunakan Afghanistan untuk pemulihan setelah berpuluh tahun di kecamuk perang.
"Dampak pembekuan uang cadangan bank sentra Afghanistan dirasakan oleh warga, bukan otoritas Taliban," kata Stanikzai dalam sebuah konfererensi pers, yang dihadiri oleh delegasi International Organization for Migration (IOM) dan UNHCR.
Hadia Ahmadi, 43 tahun, mantan guru yang sekarang menjadi tukang semir sepatu setalah Taliban berkuasa di Afghanistan. Sumber: Reuters
PBB memperkirakan jutaan warga Afghanistan terancam kelaparan sepanjang musim dingin ini tanpa bantuan. Dunia internasional enggan mengucurkan bantuan karena tak mau berhubungan langsung dengan Taliban menyusul waswas pelanggaran hak-hak perempuan dan inklusi politik.
Penarikan bantuan asing menyusul kemenangan Taliban merebut Afghanistan, telah membuat ekonomi negara itu yang rapuh, terperosok dalam kelumpuhan. Jutaan warga Afghanistan tak punya pekerjaan dan sistem perbankan sebagian tidak berfungsi.

"Jika situasi politik dan ekonomi tidak berubah, maka akan ada lebih banyak migrasi," kata Stanikzai.

Amerika Serikat sudah menerbitkan aturan yang memungkinkan dana pribadi warga Afghanistan, dikucurkan. Namun, Amerika Serikat menolak melepaskan uang cadangan bank sentral Afghanistan sebesar USD 9 miliar (Rp 129 triliun) atau mencabut sanksi-sanksi pada sejumlah pucuk pimpinan Taliban.

Advertising
Advertising

Sumber : reuters

Baca juga: Kisah Hadia Ahmadi, dari Guru Jadi Tukang Semir Sepatu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

11 jam lalu

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

Grab Indonesia sebut ekonomi nasional memberi harapan bagi para pelaku usaha untuk bisa terus menjaga daya saing produk atau layanan

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

16 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

BRI Peduli Salurkan Bantuan Bencana Bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

16 jam lalu

BRI Peduli Salurkan Bantuan Bencana Bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera Barat

Bencana banjir lahar dingin yang melanda enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar) tidak hanya menimbulkan kerugian material yang signifikan, tetapi juga membawa duka mendalam dengan adanya korban jiwa.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

1 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

1 hari lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

2 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

2 hari lalu

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

Warga Israel yang marah menyerang truk bantuan berisi bahan makanan untuk pengungsi di Gaza. Mereka

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

3 hari lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya