Lira Anjlok dan Inflasi Melambung, Erdogan Naikkan Upah Minimum 50 Persen

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 17 Desember 2021 07:29 WIB

Warga menunggu untuk menukar uang di kantor penukaran mata uang di Istanbul, Turki 16 Desember 2021. REUTERS/Dilara Senkaya

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Tayyip Erdogan akan menaikkan upah minimum sebesar 50 persen menjadi 4.250 lira atau sekitar Rp3,9 juta per bulan mulai tahun depan untuk mengatasi jatuhnya mata uang dan lonjakan inflasi.

Upah minimum 2021, sebesar 2.825 lira per bulan, jatuh jika dikurs dolar AS yaitu dari 380 menjadi 185 dolar karena krisis mata uang, yang kedua di Turki dalam empat tahun. Kenaikan 50 persen membuat upah minimum setara dengan 275 dolar.

Kebijakan Erdogan yang tidak ortodoks untuk memotong suku bunga dalam menghadapi kenaikan harga memicu aksi jual lira, yang turun 40 persen sejak awal bulan lalu saja.

Dia mengatakan ketidakpastian yang dihasilkan oleh volatilitas pasar dan inflasi akan segera berakhir.

"Dengan kenaikan ini, saya percaya bahwa kami telah menunjukkan tekad kami untuk melindungi karyawan kami dari kehancuran dalam menghadapi kenaikan harga," kata Erdogan, dan menambahkan upah akan menjadi yang tertinggi yang pernah ada.

Advertising
Advertising

Pemerintah juga akan menaikkan pajak upah minimum untuk meringankan beban pengusaha, katanya.

Inflasi melonjak di atas 21% bulan lalu dan diperkirakan akan mencapai 30% tahun depan sebagian besar karena penurunan mata uang, yang mendorong harga barang impor.

Erdogan berbicara setelah bank sentral kembali memangkas suku bunga kebijakannya, sebesar 100 basis poin menjadi 14%, sebagai bagian dari program ekonomi baru pemerintah yang menekankan ekspor, kredit, dan pertumbuhan menjelang pemilihan umum pada 2023.

Lira jatuh sebanyak 5,6% ke rekor terendah 15,6890 versus dolar setelah penurunan suku bunga.

"Mata uang kami dikenal, dan itu adalah lira, dan kami tidak akan membiarkannya ditelan," kata Erdogan.

“Kami bertekad untuk mengakhiri ketidakpastian yang muncul akibat fluktuasi nilai tukar dan kenaikan harga selangit sesegera mungkin.”

Runtuhnya lira telah menjungkirbalikkan anggaran dan rencana rumah tangga, sementara melonjaknya harga secara keseluruhan telah menarik reaksi. Orang Turki telah melihat pendapatan mereka terkikis sejak bank sentral, di bawah tekanan dari Erdogan, mulai memangkas suku bunga pada bulan September.

Erdogan mengatakan stabilitas lira akan dipastikan dengan langkah-langkah baru dalam beberapa hari mendatang, tetapi tidak merinci apa yang dimaksudkannya itu.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

23 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

2 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

2 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

10 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

11 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

13 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

14 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

17 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya