Aktivis Kulit Hitam dan Penulis Amerika Serikat Bell Hooks Meninggal
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Kamis, 16 Desember 2021 19:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gloria Jean Watkins, aktifis dan penulis kulit hitam yang karyanya mengambil urgensi baru di tengah protes keadilan rasial di Amerika Serikat setelah pembunuhan polisi terhadap George Floyd dan Breonna Taylor, meninggal di rumahnya di Berea, Kentucky pada Rabu, 15 Desember 2021.
Bell Hooks adalah nama pena Watkins, yang ditulis dengan huruf kecil untuk menghormati neneknya.
"Keluarga Gloria Jean Watkins sangat berduka atas meninggalnya saudara kita tercinta," kata adinya, Gwenda Motley dan Valeria Watkins dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Twitter.
Hooks meninggal dalam usia 69 tahun di rumah, dikelilingi oleh keluarga dan teman, kata mereka.
Anak keempat dari tujuh bersaudara ini lahir pada tahun 1952 di Hopkinsville, Kentucky.
Dia menerbitkan buku puisi pertamanya pada 1978, dan pada akhir hidupnya telah menulis 40 buku yang telah diterjemahkan ke 15 bahasa.
Setelah belajar dan mengajar di beberapa universitas, ia kembali ke Kentucky, mengajar di Berea College, yang mendirikan The Bell Hooks Center sebagai ruang inklusif bagi siswa yang secara historis kurang terwakili.
Karyanya tentang rasisme, feminisme, gender, dan masalah lainnya menarik perhatian selama protes tahun 2020.
"Keluarga merasa terhormat bahwa Gloria menerima banyak penghargaan, kehormatan dan ketenaran internasional untuk karyanya sebagai penyair, penulis, feminis, profesor, kritikus budaya dan aktivis sosial," tulis saudara perempuannya.
Ucapan penghormatan untuk Bell Hooks membanjiri media sosial.
"Menghabiskan pekerjaannya, mengajari pekerjaannya dan dia mengajari saya banyak hal," tulis Maya Harris, seorang aktivis, penulis, dan saudara perempuan Wakil Presiden AS Kamala Harris di Twitter. "Warisan dan ajaran yang tak terukur yang akan hidup selamanya."
Melina Abdullah, profesor Studi Pan-Afrika di California State University, Los Angeles, dan salah satu penyelenggara Black Lives Matter, mengatakan pekerjaan Hooks memiliki dampak besar pada dirinya.
"Dia mengubah hidup saya. Membentuk saya menjadi siapa saya dalam banyak hal," tulis Abdullah. "Terima kasih, untuk pekerjaan dan semangat hidup Anda yang indah, kuat, dan penuh semangat."
The Washington Post melaporkan bahwa penyebab kematiannya adalah gagal ginjal tahap akhir, mengutip keluarganya.
REUTERS