Rencana Kabinet Baru Mark Rutte: dari Pajak Kilometer hingga Kontrasepsi Gratis

Reporter

Tempo.co

Kamis, 16 Desember 2021 19:30 WIB

Reaksi Perdana Menteri Belanda Mark Rutte terhadap exit poll dalam pemilihan umum Belanda di Den Haag, Belanda, 17 Maret 2021. [REUTERS/Piroschka Van De Wouw/Pool/File Photo]

TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet keempat Perdana Menteri Belanda Mark Rutte baru saja dibentuk setelah membentuk koalisi yang terdiri dari partai VVD, D66, CDA, dan ChristenUnie.

Koalisi baru menandatangani kesepakatan yang dinamakan "Omzien naar elkaar, vooruitkijken naar de toekomst", yang artinya saling menjaga, menatap masa depan. Kesepakatan ini memiliki sejumlah poin utama setebal 50 halaman, menurut Dutchnews, 16 Desember 2021.

Salah satu rencana koalisi adalah pemotongan pajak sebesar 3 miliar euro (Rp48,6 triliun) yang dialokasikan untuk meringankan pekerja, keluarga, dan kelas menengah.

Berikut adalah beberapa poin utama yang dibawa oleh kabinet baru Mark Rutte.

Kesejahteraan Keluarga

Kabinet Mark Rutte menjanjikan penitipan anak yang sangat terjangkau. Kabinet berencana untuk menutupi hingga 95 persen dari biaya pengasuhan anak, dengan keluarga bertanggung jawab atas 5 persen sisanya, menurut NL Times.

Advertising
Advertising

Tunjangan pengasuhan anak, masalah yang menyebabkan ribuan keluarga dalam kesulitan keuangan dan mengakibatkan pengunduran diri kabinet ketiga Rutte hampir setahun yang lalu, akan dihapuskan. Partai koalisi pada akhirnya ingin menghapus semua tunjangan, tetapi rencana itu belum sepenuhnya terbentuk.

Upah minimum Belanda akan dinaikkan secara bertahap sebesar 7,5 persen menjadi 11 euro (Rp178 ribu). Keterkaitan antara upah minimum dan tunjangan bantuan sosial dan pensiun negara juga akan tetap ada, sehingga ini juga akan meningkat.

Pajak Jalan Raya

Kabinet berencana untuk menerapkan road pricing, atau pajak kilometer, pada 2030. Ini pada dasarnya berarti pajak jalan akan diubah sehingga pengendara membayar berdasarkan kilometer yang mereka kendarai. Jalan akan bebas tarif toll. Bagaimana tepatnya ini akan dicanangkan masih belum jelas. Semua yang diketahui adalah bahwa road pricing tidak akan dikaitkan dengan di mana dan kapan orang-orang mengemudi, tetapi berdasarkan jarak tempuh.

Kesejahteraan Mahasiswa

Sistem pinjaman mahasiswa akan dihapus. Semua mahasiswa akan kembali menerima hibah studi dasar. Pemerintah juga akan menyediakan hibah tambahan yang bergantung pada pendapatan bagi mahasiswa yang tidak dapat mengandalkan dukungan keuangan dari orang tua mereka. Jumlah hibah ini belum diketahui.

Mahasiswa yang berakhir pada sistem pinjaman dalam beberapa tahun terakhir akan diberikan kompensasi, baik dalam bentuk diskon pada utang studi mereka atau voucher studi untuk studi masa depan.

Mantan mahasiswa yang ingin membeli rumah juga akan lebih mudah mendapatkan hipotek. Pemberi pinjaman hipotek tidak akan lagi memperhitungkan utang studi semula, tetapi hanya sisa utang yang belum dibayar.

Namun berita buruk bagi pembeli rumah pertama kali dengan orang tua kaya, koalisi ini menghapus hadiah bebas pajak hingga 100.000 euro (Rp1,6 miliar) untuk membantu membiayai rumah pertama.

Perumahan

Koalisi Rutte IV juga memiliki rencana lain untuk membuat perumahan lebih terjangkau, terutama bagi pembeli pertama dan masyarakat berpenghasilan rendah. Misalnya, kabinet baru ingin menurunkan sewa perumahan sosial. Di sisi lain, orang-orang dengan gaji tinggi yang terus tinggal di perumahan sosial akan mendapat kenaikan sewa secara bertahap.

Jaminan Kesehatan

Pemerintah baru ingin mendorong gaya hidup sehat, yang berarti pajak yang lebih tinggi untuk gula dan tembakau. Cukai rokok akan dinaikkan menjadi 10 euro (Rp162 ribu) per bungkus. Pajak minuman ringan akan naik, dan kabinet ingin memperkenalkan pajak gula. PPN buah dan sayur pada akhirnya akan diturunkan menjadi 0 persen.

Sementara itu ada kabar baik untuk perempuan. Kabinet baru ingin membuat alat kontrasepsi mudah diakses dan gratis. Saat ini, paket asuransi kesehatan dasar mengganti pil untuk anak perempuan di bawah 18 tahun dan mengganti sebagian pil untuk perempuan muda berusia 18 hingga 21 tahun. Setelah itu, perempuan harus membayar sendiri alat kontrasepsi.

Pengurangan perawatan kesehatan akan tetap 385 euro (Rp6,2 juta). Namun, Kabinet berencana untuk membayarnya melalui beberapa perawatan alih-alih membayar seluruh jumlah setelah satu perawatan mahal.

Seni dan Budaya

Kabinet Mark Rutte akan mengalokasikan 170 juta euro (Rp2,75 miliar) setahun dalam seni dan budaya dan negara akan berkontribusi pada pembentukan sejarah nasional dan museum perbudakan.

Baca juga: Sosok Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda yang Jadi Sorotan

DUTCHNEWS | NL TIMES

Berita terkait

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

36 menit lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

2 jam lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

11 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

15 jam lalu

Enggan Tanggapi Penolakan Gelora, PKS Masih Tunggu Majelis Syura soal Sikap Politik

PKS memilih tak menggubris pernyataan Partai Gelora yang menolak rencana mereka bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

19 jam lalu

Demokrat Siapkan Tiga Nama Kader Senior Maju di Pilkada Jakarta

Demokrat siapkan tiga nama kader senionya maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak PKS jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, karena dinilai selalu 'menyerang' saat masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Sepakat Berkoalisi di Pilkada 2024, PKB dan PPP Petakan Daerah Potensial

2 hari lalu

Sepakat Berkoalisi di Pilkada 2024, PKB dan PPP Petakan Daerah Potensial

PPP dan PKB sudah memetakan daerah-daerah yang menjadi target mereka di pilkada pada November mendatang.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

2 hari lalu

Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya