Kepala Kantor Paspor Kabul Minta Warga Afghanistan Bersabar

Reporter

Tempo.co

Senin, 13 Desember 2021 18:00 WIB

Warga Afghanistan berkumpul di luar kantor imigrasi etelah pejabat Taliban mengumumkan mereka akan mulai mengeluarkan paspor lagi kepada warganya, di Kabul, Afghanistan, Selasa, 6 Oktober 2021. Warga yang berencana meninggalkan Afghanistan berbondong-bondong membuat paspor menyusul pulihnya penerbangan internasional. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Paspor Kabul meminta ribuan warga Afghanistan yang menunggu dokumen agar bersabar sebulan setelah kantor menghentikan operasi.

Banyak warga Afghanistan yang berkumpul di luar kantor pembuatan paspor untuk keluar dari negara itu setelah pengambilalihan Taliban.

Saat musim dingin mendekat dan krisis ekonomi semakin dalam setelah penarikan tiba-tiba bantuan asing pada Agustus, kerumunan di sekitar pusat penerbitan paspor terbesar di negara itu mencerminkan keinginan sejumlah besar warga untuk pergi.

"Kami telah melakukan yang terbaik untuk membuka kembali kantor tetapi kami masih menghadapi beberapa kekurangan peralatan," kata kepala kantor paspor Alam Gul Haqqani kepada Reuters minggu ini, dikutip 13 Desember 2021.

Bulan lalu kantor terpaksa ditutup setelah peralatan yang digunakan untuk menerbitkan dokumen biometrik rusak karena dibebani pemrosesan ribuan aplikasi sehari tetapi permintaan terus meningkat.

Advertising
Advertising

Meskipun kantor telah ditutup selama berminggu-minggu, ratusan orang masih berkumpul di luar kompleks berbenteng sambil memegang dokumen, tetapi dipukul mundur dari penghalang tabrakan oleh pasukan keamanan Taliban.

"Saya yakin kantor akan beroperasi lagi dan kami akan memenuhi semua pengajuan," kata Haqqani. "Saya meyakinkan bangsa bahwa tidak ada yang akan meninggalkan kantor kami dengan alasan apa pun untuk marah."

Dia mengimbau masyarakat untuk menjauh sampai kantor beroperasi kembali.

"Saya sangat menyesal tentang ini, saya kesal karena orang-orang menghadapi kesulitan. Mereka membuang-buang uang dan berdiri di sini dengan sia-sia," kata Haqqani.

"Kantor tutup, sistem kami tidak beroperasi."

Sejumlah kantor paspor provinsi masih buka dan pejabat di Kabul memproses sekitar 2.000-3.000 paspor dari kantor-kantor ini setiap hari, katanya, tetapi masih belum jelas kapan kantor Kabul akan dibuka kembali.

Selain masalah peralatan, Haqqani mengatakan para pejabat sedang bekerja untuk memberantas korupsi dan membasmi apa yang disebut 'Commissionkar' atau agen komisi yang berjanji untuk memastikan perawatan cepat aplikasi dengan biaya.

"Kami telah menangkap para penerima suap, dari dalam dan luar kantor. Kami akan menggunakan cara apa pun yang memungkinkan untuk membersihkan negara dari para penerima suap di mana-mana," kata Kepala Kantor Paspor Kabul.

Baca juga: Kisah Hadia Ahmadi, dari Guru Jadi Tukang Semir Sepatu

REUTERS

Berita terkait

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

4 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

7 hari lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

8 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

12 hari lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

14 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

16 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

16 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

19 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

21 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

23 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya