Pendiri Wikileaks Julian Assange Kena Stroke Ringan, Terancam Diekstradisi ke AS

Reporter

Tempo.co

Senin, 13 Desember 2021 14:29 WIB

Assange direkam kamera pengawas dengan jubah mandi.[El Pais/Business Insider]

TEMPO.CO, Jakarta - Stella Moris, tunangan pendiri WikiLeaks Julian Assange, mengatakan kekasihnya menderita stroke ringan. Ia meminta agar Assange dibebaskan.

Pernyataan Stella Moris hanya beberapa hari setelah pengadilan Inggris membuka jalan bagi Assange untuk diekstradisi ke Amerika Serikat. Pendiri dan penerbit WikiLeaks ini mengalami stroke ringan selama upayanya menghindari ekstradisi dari Inggris ke Amerika Serikat.

Pada Jumat, pemerintah Amerika Serikat memenangkan banding di Pengadilan Tinggi Inggris atas ekstradisi Assange. Ia menghadapi tuduhan mata-mata atas publikasi dokumen militer rahasia WikiLeaks satu dekade lalu.

Stella Moris, ibu dari dua anak Assange yang masih kecil, mengatakan kekasihnya itu terserang stroke pada Oktober. Saat itu adalah hari pertama banding pemerintah AS.

"Julian Assange menderita stroke pada hari pertama sidang banding Pengadilan Tinggi pada 27 Oktober," cuit Moris melalui akun Twitter. “Dia perlu dibebaskan. Sekarang."

Advertising
Advertising

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Inggris pada hari Minggu, Moris khawatir stroke ringan itu bisa menjadi awal dari serangan yang lebih besar. "Ini menambah ketakutan kami tentang kemampuannya untuk bertahan hidup, semakin lama pertempuran hukum yang panjang ini berlangsung," ujarnya.

“Ini harus segera diselesaikan. Lihatlah hewan-hewan yang terperangkap dalam sangkar di kebun binatang. Ini mempersingkat hidup mereka. Itulah yang terjadi pada Julian. Kasus-kasus pengadilan yang tidak pernah berakhir sangat menegangkan secara mental.”

Amerika Serikat ingin mengadili Assange karena publikasi WikiLeaks pada 2010 yang menyebarkan dokumen militer rahasia tentang perang AS di Afghanistan dan Irak. Jaksa AS telah mendakwa Assange atas 17 tuduhan spionase dan satu tuduhan penyalahgunaan komputer. Ia terancam hukuman maksimal 175 tahun penjara.

Pada Januari seorang hakim distrik di London memblokir ekstradisi Assange ke Amerika. Alasannya, Assange berisiko bunuh diri jika dipindahkan ke tahanan AS.

Namun pada hari Jumat, pemerintah AS memenangkan banding. Ini artinya Assange berpotensi besar dikirim dari penjara Belmarsh di London ke AS.

Pengacara Assange mengatakan akan mengajukan banding. Sebelumnya pengacaranya menyatakan prihatin atas efek penahanan kliennya.

Baca: Julian Assange Wikileaks Terancam Diekstradisi, AS Menang Banding di Inggris

AL JAZEERA

Berita terkait

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

17 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

17 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

20 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

23 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

1 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

1 hari lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

1 hari lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

1 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya