Palestina Gelar Pemilu di Tepi Barat, Presiden Abbas Tunda Pilpres

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 11 Desember 2021 19:32 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Palestina mengikuti pemilihan dewan kota di Tepi Barat pada Sabtu, 11 Desember 2021, dalam proses demokrasi yang langka dan di tengah meningkatnya kemarahan terhadap Presiden Mahmoud Abbas karena membatalkan rencana pemilihan legislatif dan presiden awal tahun ini.

Lebih dari 400.000 warga Palestina memberikan suara untuk memilih 143 anggota dewan kota di Tepi Barat, di mana Otoritas Palestina Abbas memiliki pemerintahan sendiri yang terbatas. Pemilihan dewan kota biasanya diadakan setiap empat atau lima tahun.

Tapi pemilihan tidak diadakan di Gaza, karena boikot Hamas yang sedang berseberangan dengan partai Fatah pimpinan Abbas. Penyebabnya, pemimpin berusia 86 tahun itu menunda pemungutan suara di kota-kota besar Tepi Barat, seperti Ramallah, di mana kinerja Fatah akan dilihat sebagai referendum atas kekuasaannya.

“Pemilu ini tidak bisa menjadi alternatif untuk pemilihan legislatif,” kata Ahmad Issa, 23 tahun, di luar tempat pemungutan suara di desa Bir Nabala. “Kami membutuhkan pemilihan (legislatif), untuk memberikan wawasan kepada kaum muda, dan untuk membuat reformasi, undang-undang, dan perubahan.”

Abbas, yang posisinya merosot dalam jajak pendapat, memicu kemarahan yang meluas pada April ketika dia membatalkan pemilihan legislatif dan presiden yang dijadwalkan musim panas ini.

Saingan Abbas, termasuk Hamas, menuduhnya menggunakan sengketa pemungutan suara Yerusalem sebagai alasan untuk membatalkan pemilihan yang menurut jajak pendapat menunjukkan bahwa dia dan partainya akan kalah dari kelompok Islam. Abbas, yang telah memerintah melalui dekrit selama lebih dari satu dekade, menyangkal hal ini.

Advertising
Advertising

Seorang juru bicara Hamas, yang memboikot pemilihan kota sebelumnya pada 2012 dan 2017, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok itu "menolak untuk berpartisipasi dalam pemilihan parsial yang disesuaikan dengan Fatah, dan dilakukan oleh PA". Mereka juga meminta Abbas untuk menjadwal ulang pemungutan suara musim panas yang dibatalkan. .

Hamas telah menikmati lonjakan popularitas di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak berperang 11 hari dengan Israel pada Mei 2021. Kelompok tersebut memenangkan pemilihan dewan mahasiswa tahun ini di beberapa universitas terkemuka di Tepi Barat, sebuah barometer dukungan yang penting.

Palestina mencoba mendapatkan kembali Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam perang 1967. Israel mencaplok Yerusalem Timur dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional, dan pembicaraan damai antara kedua belah pihak gagal pada 2014.

Hamas memenangkan pemilihan legislatif terakhir Palestina, pada 2006, yang melahirkan perpecahan politik. Hamas merebut Gaza setelah berperang saudara singkat dengan Fatah pada 2007, dan telah memerintah daerah kantong pantai sejak itu.

Berita terkait

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

51 menit lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

1 jam lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

11 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

11 jam lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

11 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

14 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

14 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

15 jam lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

16 jam lalu

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

Warga Israel yang marah menyerang truk bantuan berisi bahan makanan untuk pengungsi di Gaza. Mereka

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

18 jam lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya