Petenis asal Cina Peng Shuai, bereaksi setelah berhasil mengalahkan Agnieszka Radwanska pada pertandingan US Open 2014 di New York (28/8). Shuai menang dua set langsung 6-3, 6-4. REUTERS/Mike Segar
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah sumber di Federasi Tenis Internasional (ITF) pada Kamis, 9 Desember 2021 menyebut tidak akan ada acara turnamen tenis yang digelar di Cina sepanjang 2022. Hanya saja sumber tersebut tidak menyebut apakah langkah itu terkait kekhawatiran pada kondisi kesehatan dan keamanan Peng Shuai, mantan atlet tenis asal Cina.
Pada 2019 sebelum pandemi Covid-19 terjadi, Cina menjadi tuan rumah sekitar 25 pertandingan putri ITF dan 15 pertandingan putra ITF.
Akhir Penantian Peng Shuai
Sejumlah turnamen World Tennis Tour yang digelar ITF bersifat professional, artinya di bawah kelas para elit. World Tennis Tour putri menawarkan sekitar 500 turnamen, yang digelar di 65 negara dengan hadiah uang mulai USD 15 ribu - USD 100 ribu.
"Tidak ada turnamen ITF World Tennis Tour putra dan putri, yang akan digelar di Cina sepanjang 2022," kata sumber di ITF kepada Reuters, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.
ITF tidak memberikan alasan atas keputusannya. Namun hal itu seperti mengikuti langkah Women's Tennis Association's (WTA), yang membekukan sementara sejumlah turnamen yang diadakan di Cina menyusul tuduhan kekerasan seksual yang dialami Peng oleh mantan Wakil Perdana Menteri Cina Zhang Gaoli.
Peng adalah atlet tenis kelas dunia yang sudah tidak terlihat di muka publik selama hampir tiga pekan atau setelah dia mengunggah di media sosial pada November 2021 kalau Zhang telah memaksanya untuk melakukan hubungan seksual. Posisi Peng yang tidak diketahui rimbanya saat ini telah membuat banyak pihak resah.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.