Teken Kesepakatan Senjata, India Akan Produksi 600.000 Pucuk Kalashnikov AK-203

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 Desember 2021 16:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi menjelang pertemuan mereka di Hyderabad House di New Delhi, India, 6 Desember 2021. [REUTERS/Adnan Abidi]

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan India menandatangani kesepakatan perdagangan dan senjata selama kunjungan Presiden Vladimir Putin ke New Delhi untuk berbicara dengan Perdana Menteri Narendra Modi pada Senin, termasuk kesepakatan untuk India memproduksi lebih dari 600.000 senapan serbu Kalashnikov.

Vladimir Putin melakukan perjalanan ke India dengan menteri pertahanan dan luar negeri Rusia untuk memperkuat hubungan mereka dengan pakta kerja sama militer dan teknis hingga 2031, serta janji untuk meningkatkan perdagangan tahunan menjadi US$30 miliar (Rp431 triliun) pada 2025.

Presiden Rusia mengunjungi India di tengah hubungan yang semakin tegang antara Rusia dan Amerika Serikat, yang mana India juga merupakan sekutu penting India, yang telah menyatakan keberatannya tentang kerja sama militer yang berkembang antara Moskow dan New Delhi.

"Rusia dan India telah menegaskan kembali niat untuk memperkuat kerja sama pertahanan, termasuk dalam pengembangan bersama produksi peralatan militer," kata pernyataan bersama yang diterbitkan setelah pembicaraan, dikutip dari Reuters, 7 Desember 2021.

Selain kesepakatan bagi India untuk memproduksi senapan serbu AK-203 Kalashnikov, Rusia mengatakan tertarik untuk menjual sistem rudal pertahanan udara S-400.

Advertising
Advertising

Menteri Luar Negeri India Harsh Vardhan Shringla mengatakan kedua negara telah menandatangani 28 pakta investasi, termasuk kesepakatan pada baja, pembuatan kapal, batu bara dan energi. Dia menambahkan bahwa kontrak 2018 untuk sistem rudal S-400 saat ini sedang dilaksanakan.

"Pasokan sudah dimulai bulan ini, dan akan terus terjadi," katanya, mengacu pada S-400.

Kesepakatan dengan Moskow menempatkan India pada risiko sanksi dari Amerika Serikat di bawah undang-undang AS tahun 2017 yang bertujuan untuk mencegah negara-negara membeli perangkat keras militer Rusia.

Perusahaan minyak Rusia Rosneft mengatakan telah menandatangani kontrak dengan Indian Oil untuk memasok hingga 2 juta ton minyak ke India pada akhir 2022.

Negara-negara tersebut juga menandatangani nota kesepahaman bagi Rusia untuk mengirim pasokan batu bara tanpa gangguan ke India untuk mendukung produksi bajanya, di antara kesepakatan lainnya.

Presiden Rusia dan Perdana Menteri India juga membahas situasi di Afghanistan, menyuarakan komitmen mereka untuk memastikan bahwa negara itu tidak akan pernah menjadi tempat yang aman bagi terorisme internasional.

Baca juga: Angkatan Laut Rusia dan ASEAN Latihan Bersama di Selat Malaka

REUTERS

Berita terkait

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

20 menit lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

4 jam lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

7 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

8 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

17 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

18 jam lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

21 jam lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

22 jam lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya