Eropa Sedang Upayakan Kirim Duta Besar ke Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 4 Desember 2021 16:30 WIB

Pekerja UNHCR mendorong gerobak penuh dengan pasokan bantuan untuk keluarga Afghanistan yang terlantar di luar pusat distribusi ketika seorang pejuang Taliban mengamankan daerah di pinggiran Kabul, Afghanistan, Kamis, 28 Oktober 2021. REUTERS/Zohra Bensemra

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara-negara di Eropa sedang mengupayakan membuka sebuah misi diplomatik di Afghanistan sehingga memungkinkan para duta besar kembali ke negara yang sekarang dikuasai Taliban tersebut. Rencana itu diungkap oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu, 3 Desember 2021.

Negara-negara Eropa tengah bergulat mencari cara bagaimana menjalin hubungan diplomatik dengan Taliban setelah kelompok radikal tersebut mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021 lalu. Taliban berkuasa menyusul pasukan militer, yang dipimpin Amerika Serikat, ditarik dari negara itu.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengikuti kegiatan lempar koin di depan Air Mancur Trevi selama KTT G20 di Roma, Italia, 31 Oktober 2021. Koin senilai sekitar satu juta euro (Rp 16.5 miliar) dilemparkan ke kolam oleh wisatawan setiap tahun. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

Semenjak Taliban berkuasa, Amerika Serikat dan negara-negara Barat menutup kantor kedutaan besar mereka di Afghanistan dan menarik para diplomatnya dari sana. Militan garis keras tersebut lalu menyatakan diri sebagai pemerintah sementara Afghnistan, padahal para pucuk pimpinan Taliban dikenai sanksi oleh PBB dan Amerika Serikat.

“Kami sedang memikirkan mendirikan sebuah organisasi, yang terdiri dari sejumlah negara Eropa, yang memungkinkan kehadiran Duta Besar kami,” kata Macron.

Advertising
Advertising

Amerika Serikat dan sejumlah negara-negara Eropa serta negara lainnya di dunia masih ragu-ragu untuk secara resmi mengakui pemerintahan Afghanistan, yang sekarang dipegang Taliban. Kelompok radikal Taliban dituduh telah mangkir dari janji-janji politik dan inklusifitas etnik, serta ingkar dari janji menegakkan hak-hak perempuan dan kelompok minoritas.

“Ini sebuah demarche yang berbeda dari pengakuan politik atau dialog politik dengan Taliban. Kami akan mengutus perwakilan segera setelah kami bisa membukanya (kantor Kedutaan),” kata Macron, yang mengingatkan masih perlunya mengatasi masalah-masalah keamanan di Afghanistan.

Sumber: Reuters

Baca juga: PBB Bantu Populerkan Bahasa Isyarat di Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

28 menit lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

2 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

4 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

9 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

10 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

11 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

13 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya