TEMPO.CO, Jakarta - Negara federal di wilayah Jazirah Arab, Uni Emirat Arab, resmi berusia 50 tahun pada 2 Desember 2021. Dilansir dari uaenationalday.ae, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden Uni Emirat Arab, mengungkapkan usia 50 tahun Uni Emirat Arab merupakan momentum evaluasi yang tepat mengenai pembangunan Uni Emirat Arab, terutama dalam aspek pembangunan manusia. Menurut dia, momentum evaluasi tersebut juga akan menjadi momentum persiapan dalam menghadapi 50 tahun selanjutnya.

Selama 50 tahun berdiri, Uni Emirat Arab telah menjadi negara yang dikenal sebagai eksportir minyak terbesar di dunia. Dilansir dari usnews.com, Uni emirat Arab mulai mengekspor minyak pada 1960-an sejak minyak pertama kali ditemukan di wilayahnya. Sejak saat itu, GDP Uni Emirat Arab pun merangkak naik menyaingi negara-negara Eropa yang dulu sempat menduduki wilayahnya. Dilansir dari usnews.com, berikut adalah fakta-fakta Uni Emirat Arab:

1. Memiliki Tujuh Emirat

Emirat merupakan sebutan suatu wilayah yang dipimpin oleh seorang emir, pemimpin kerajaan di dunia Muslim. Uni Emirat Arab terdiri dari tujuh emirat, yakni Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah dan Umm al-Qaiwain. Ketujuh emirat tersebut terkenal memiliki gedung-gedung tinggi, yang kemudian membuat Uni Emirat Arab dikenal sebagai negara dengan gedung-gedung tinggi. Selain memiliki gedung tinggi, ketujuh emirat tersebut juga memiliki corak budaya yang berbeda, yang kemudian membuat Uni Emirat Arab dikenal sebagai negara multikultural.

2. Memiliki Sistem Pemerintahan Monarki Absolut

Meskipun memiliki bentuk negara federal, yang erat dengan negara-negara modern, Uni Emirat Arab ternyata memiliki sistem pemerintahan monarki absolut. Setiap emirat memiliki keluarga kerajaan yang dipimpin oleh seorang emir. Kemudian, setiap emir yang berkuasa di masing-masing emirat tunduk kepada emir Abu Dhabi, yang berkedudukan sebagai Presiden Uni Emirat Arab. Sementara itu, emir Dubai berkedudukan sebagai Perdana Menteri.

3. Memiliki Kementerian Kecerdasan Buatan Pertama di Dunia

Hingga saat ini, kecerdasan buatan merupakan teknologi terbaru yang masih terus dikembangkan. Merespons proses pengembangan kecerdasan buatan, pada September 2017, Uni Emirat Arab membentuk Kementerian Kecerdasan Buatan di jajaran Kementeriannya. Kementerian yang dipimpin oleh Omar Bin Sultan Al Olama tersebut merupakan Kementerian Kecerdasan Buatan pertama di dunia seperti dikutip dari weforum.org.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Uni Emirat Arab Mereformasi Sistem Hukum