Retno Marsudi Bertelepon dengan Menteri Luar Negeri Jepang Bahas Kerja Sama

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 4 Desember 2021 13:30 WIB

Yoshimasa Hayashi, mantan menteri pendidikan Jepang, yang digadang-gadang menjadi Menteri Luar Negeri Jepang. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada 3 Desember 2021, melakukan pembicaraan per telepon dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Hayashi Yoshimasa. Kedutaan Besar Jepang di Jakarta menjelaskan pembicaraan itu berlangsung sekitar 20 menit yang membahas dua hal.

Pertama, Menlu Yoshimasa mengutarakan keinginan untuk membangun hubungan yang erat dengan Menteri Luar Negeri Retno. Caranya, lewat peningkatan kerja sama dengan Indonesia, seperti kerja sama di kawasan sekitar Laut Sulu-Sulawesi.

Yoshimasa juga ingin kedua negara sama-sama mewujudkan ‘Indo-Pacific yang Bebas dan Terbuka’ serta ‘ASEAN Outlook on Indo-Pacific’. Selain itu, Hayashi juga menyampaikan keinginan Jepang bekerja sama di bidang pengembangan infrastruktur, pembinaan SDM, keamanan maritim, serta penanggulangan Covid-19.

Menlu Retno Marsudi menggelar jumpa pers soal resolusi DK PBB mengenai perpanjangan mandat UNAMA di Kemenlu pada Kamis, 17 September 2020. Kemenlu

Advertising
Advertising

Keinginan Yoshimasa itu gayung bersambut. Retno menyampaikan apresiasi atas kerja sama Jepang selama ini. Indonesia pun ingin untuk mempererat kerja sama dengan Jepang.

Mengingat Indonesia akan menjadi ketua G20 pada tahun depan dan ketua ASEAN pada 2023 yang juga bertepatan dengan tahun peringatan ke-50 hubungan persahabatan antara Jepang dan ASEAN, maka kedua Menlu memastikan akan bekerja secara erat ke depan dalam menangani permasalahan kawasan dan masyarakat internasional.

Kedua, dalam pertemuan itu Menlu Retno dan Yoshimasa juga bertukar pandangan mengenai situasi kawasan. Jepang menentang keras upaya yang dilakukan untuk mengubah status-quo secara sepihak di Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan. Kedua Menlu memastikan pentingnya supremasi hukum termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Menlu Retno dan Yoshimasa juga bertukar pendapat mengenai situasi Korea Utara dan mengenai situasi Myanmar. Menteri Luar Negeri Hayashi menjelaskan pentingnya kunjungan Utusan Khusus ASEAN ke Myanmar dalam waktu dekat dan menyampaikan bahwa Jepang terus mendukung secara penuh upaya ASEAN.

Menanggapi hal ini, Retno pun menjelaskan perkembangan terkini dan upaya ASEAN ke depan sehingga kedua Menlu menyepakati kerja sama ke depan untuk mengatasi situasi tersebut.

Baca juga: Band Rock Voice of Baceprot dari Garut Manggung di Belgia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jepang Telepon Menlu Sugiono, Beri Selamat ke Prabowo hingga Bahas Makan Gratis

10 jam lalu

Jepang Telepon Menlu Sugiono, Beri Selamat ke Prabowo hingga Bahas Makan Gratis

Menlu Sugiono ditelepon oleh Menlu Jepang untuk mengucapkan selamat atas pelantikan Prabowo dan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

10 jam lalu

Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

Menhan Jepang, Jenderal Nakatani, mengatakan rudal ICBM itu terbang lebih tinggi dan lebih lama dibandingkan rudal lain yang pernah diuji Korea Utara

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

11 jam lalu

Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

Kim Jong Un menegaskan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) bertujuan menunjukkan "kemauan untuk melawan" dari Pyongyang terhadap para musuh

Baca Selengkapnya

KBRI London Gelar Resepsi 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia - Inggris

17 jam lalu

KBRI London Gelar Resepsi 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia - Inggris

KBRI London menggarisbawahi komitmen Presiden Prabowo bahwa hubungan diplomatik kedua negara harus meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan

Baca Selengkapnya

KBRI Seoul Bentuk Friends of Indonesia Society di Korea Selatan

18 jam lalu

KBRI Seoul Bentuk Friends of Indonesia Society di Korea Selatan

Untuk memperkuat persahabatan Indonesia Korea Selatan, KBRI Seoul membentuk Friends of Indonesia.

Baca Selengkapnya

11 Kota Terkotor di Indonesia Berdasarkan Penilaian Adipura 2017-2018

18 jam lalu

11 Kota Terkotor di Indonesia Berdasarkan Penilaian Adipura 2017-2018

Permasalahan sampah masih menjadi kendala di perkotaan. Lantas, di mana sajakah kota terkotor di Indonesia? Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Indonesia Gabung Blok Ekonomi BRICS: Untung atau Rugi?

1 hari lalu

Prabowo Ingin Indonesia Gabung Blok Ekonomi BRICS: Untung atau Rugi?

Presiden Prabowo Subianto ingin Indonesia bergabung dengan blok ekonomi BRICS untuk memperluas kemitraan global. Apa untung dan ruginya?

Baca Selengkapnya

Tijjani Reijnders Bangga Punya Darah Indonesia, Bicara Soal Dukungan Penggemar di Tanah Air

1 hari lalu

Tijjani Reijnders Bangga Punya Darah Indonesia, Bicara Soal Dukungan Penggemar di Tanah Air

Gelandang AC Milan Tijjani Reijnders mengatakan bahwa memiliki latar belakang keluarga dari Indonesia merupakan sesuatu yang sangat ia banggakan.

Baca Selengkapnya

Halloween di Tokyo, Sopir Taksi Ajak Penumpang Masuk ke Dunia Horor

1 hari lalu

Halloween di Tokyo, Sopir Taksi Ajak Penumpang Masuk ke Dunia Horor

Taksi Urban Legend di Tokyo menghadirkan pengalaman horor dengan teknologi 3D dan audio Sony. Penumpang diajak singgah ke lokasi legenda urban.

Baca Selengkapnya

Gubernur Kaluga Dukung Kerja Sama Energi Nuklir Indonesia-Rusia

1 hari lalu

Gubernur Kaluga Dukung Kerja Sama Energi Nuklir Indonesia-Rusia

Gubernur Kaluga mendukung kerja sama nuklir mengingat pembangunan listrik tenaga nuklir Indonesia sedang diperhatikan.

Baca Selengkapnya