Perjalanan Benazir Bhutto, Perdana Menteri Wanita Pertama di Negara Islam

Reporter

Tempo.co

Jumat, 3 Desember 2021 15:58 WIB

Benazir Bhutto. Peter Charlesworth/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Dulu, perempuan masih memiliki sedikit kesempatan untuk menjadi pemimpin, namun Benazir Bhutto berhasil menjadi pemimpin. Ia dilantik sebagai perdana menteri Pakistan pada 2 Desember 1988 dan menjadi pemimpin perempuan pertama di sebuah negara Islam.

Benazir Bhutto adalah putri dari politisi Pakistan, Zulfikar Ali Bhutto, yang merupakan Presiden dan pernah menjabat Perdana Menteri Pakistan dari 1971 hingga 1977. Mengutip dari Britannica.com, ia menempuh pendidikan di Universitas Harvard dan kemudian belajar filsafat, ilmu politik, dan ekonomi di Universitas Oxford.

Setelah ayahnya dieksekusi mati pada 1979 selama pemerintahan diktator militer Mohammad Zia-ul-Haq, Bhutto menjadi ketua tituler partai ayahnya, Partai Rakyat Pakistan (PPP), dan sering menjadi tahanan rumah dari 1979 hingga 1984.

Kemudian pada 1984 hingga 1986 di pengasingan, ia kembali ke Pakistan setelah pencabutan darurat militer dan segera menjadi tokoh terkemuka dalam oposisi politik terhadap Zia. Presiden Zia meninggal pada Agustus 1988 dalam kecelakaan pesawat misterius, meninggalkan kekosongan kekuasaan di pusat politik Pakistan. Dalam pemilihan berikutnya, PPP Bhutto memenangkan satu blok kursi terbesar di Majelis Nasional. Bhutto pun menjadi perdana menteri pada 1 Desember 1988, memimpin pemerintahan koalisi.

Sepanjang hidupnya, Bhutto menjadi simbol harapan bagi perempuan dalam skala global. Ketika dia menjabat setelah rezim Ziaul Haq, dia fokus untuk memperbaiki kerusakan yang telah dia lakukan dengan menciptakan undang-undang yang menekan perempuan. Dalam pidatonya, dia sering mendorong hak perempuan untuk belajar dan bekerja, dan Benazir Bhutto berharap untuk mengubah cara pandang perempuan di Pakistan.

Advertising
Advertising

Benazir Bhutto dilantik sebagai perdana menteri di Pakistan dan dengan ini sebagai perdana menteri wanita pertama di sebuah negara Islam, pada 2 Desember 1988.

Setelah menjabat pada 1988, Bhutto mendirikan pusat Studi Wanita di lima universitas di Islamabad, Karachi, Quetta, Peshawar, dan Lahore. Mengutip dari Thenews.com.pk, ia juga mendirikan First Women Bank untuk memenuhi kebutuhan finansial para wanita. Bank kemudian mendanai skema kredit skala kecil untuk perempuan yang kurang beruntung.

Karirnya telah dirayakan sebagai kemenangan bagi wanita di dunia Muslim dan untuk perjuangan global melawan ekstremisme Islam. Pada saat yang sama, dia dituduh korupsi dan pemerintahan yang buruk.

Wanita kelahiran 1953 ini berupaya untuk memperjuangkan demokrasi tetap menjadi warisan abadi yang sangat dihormati di antara para pesaingnya. Mengutip dari Achievement.org, beberapa universitas dan gedung-gedung publik di Pakistan menyandang nama Benazir Bhutto, sementara karirnya mempengaruhi sejumlah aktivis, termasuk peraih Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai.

Benazir Bhutto dibunuh pada 27 Desember 2007 oleh seorang pengebom bunuh diri berusia 15 tahun bernama Bilal di Rawalpindi, Pakistan.

VALMAI ALZENA KARLA

Baca: Peringatan Satu Tahun Pembunuhan Benazir Bhutto

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

19 jam lalu

Kontroversi Robert Fico, PM Slovakia yang Ditembak Orang Tak Dikenal

Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal pada Rabu siang

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: PM Slovakia Ditembak Orang Tak Dikenal, Kondisinya Kritis

1 hari lalu

BREAKING NEWS: PM Slovakia Ditembak Orang Tak Dikenal, Kondisinya Kritis

Perdana Menteri Slovakia ditembak oleh orang tak dikenal hari ini. Kondisinnya kritis.

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

2 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

4 hari lalu

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

Warga Islamabad menikmati waktu luangnya di sekitar deretan pohon-pohon jacaranda yang berbunga

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

7 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

8 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

9 hari lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

10 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

10 hari lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

13 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya