Amerika Identifikasi Kasus Varian Omicron pada Pelancong yang sudah Divaksin

Reporter

Tempo.co

Kamis, 2 Desember 2021 11:00 WIB

Seorang perempuan berjalan dengan masker wajah, setelah kasus virus Corona dikonfirmasi di New York, di Bandara Internasional JFK di New York, AS, 5 Maret 2020. [REUTERS / Shannon Stapleton]

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Rabu mengidentifikasi kasus Covid-19 pertama yang diketahui disebabkan oleh varian Omicron, ditemukan pada pasien yang divaksinasi penuh yang melakukan perjalanan ke Afrika Selatan.

Pejabat kesehatan masyarakat mengatakan orang yang terinfeksi, yang memiliki gejala ringan dan membaik, kembali ke Amerika Serikat dari Afrika Selatan pada 22 November dan dinyatakan positif tujuh hari kemudian, menurut laporan Reuters, 2 Desember 2021.

Pasien itu telah divaksinasi lengkap tetapi tidak mendapat suntikan booster, menurut Dr. Anthony Fauci, pejabat tinggi penyakit menular AS.

Orang itu dalam karantina sendiri dan semua kontak dekat pasien dinyatakan negatif, katanya.

Banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang varian Omicron, yang bermutasi dengan cara yang menurut para ahli kesehatan, dapat meningkatkan kemampuannya untuk menyebar dan menghindari beberapa pertahanan yang diberikan oleh vaksin.

Advertising
Advertising

Omicron telah ditemukan di dua puluh negara, termasuk beberapa di Eropa ditambah Kanada, Australia, Jepang, Hong Kong dan Israel.

Amerika Serikat belum mendeteksi transmisi lokal Omicron. Di sebagian besar Amerika Serikat, penularan Covid tetap tinggi tetapi kasus baru tetap stabil selama dua minggu terakhir, menurut penghitungan Reuters. Tiga perempat dari semua sampel COVID di Afrika Selatan sekarang adalah Omicron.

"Yang penting adalah, selama sekitar satu minggu ke depan, apakah kita akan melihat penularan komunitas dari kasus itu," kata Andy Pekosz, ahli virologi di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health. "Itu adalah hal penting yang ingin kami awasi."

Pekosz mengatakan varian tersebut dapat membuat rangkaian pil antivirus yang relatif baru dari Merck dan Pfizer menjadi lebih penting dengan membantu mengurangi keparahan infeksi.

Fauci mengatakan perlu dua minggu atau lebih untuk mendapatkan informasi tentang seberapa mudah varian itu menyebar dari orang ke orang, seberapa parah penyakit yang ditimbulkannya dan apakah varian itu dapat menembus perlindungan yang diberikan oleh vaksin yang tersedia saat ini.

Amerika Serikat telah melarang hampir semua orang asing yang telah berada di salah satu dari delapan negara Afrika selatan. Pada hari Selasa, CDC mengarahkan maskapai penerbangan untuk mengungkapkan nama dan informasi lain dari penumpang yang pernah ke negara-negara tersebut.

Pemerintahan Joe Biden telah meminta orang yang divaksinasi penuh untuk mencari suntikan booster setelah dosis awal mereka. Enam puluh persen orang Amerika sepenuhnya divaksinasi dan sekitar seperlima dari orang-orang itu menggunakan booster, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

"Varian baru ini menimbulkan kekhawatiran tetapi bukan penyebab kepanikan," kata Biden pada hari Rabu sebelum kasus Omicron diumumkan. Seorang juru bicara, Jen Psaki, mengatakan bahwa presiden telah diberi pengarahan oleh timnya tentang kasus varian Omicron pertama AS yang terkonfirmasi.

Baca juga: Arab Saudi Konfirmasi Kasus Pertama Varian Omicron Covid-19

REUTERS

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

1 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

1 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

1 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

1 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

4 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

5 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya