Sharbat Gula, setelah Fotonya di National Geographic Mengguncang Dunia
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Selasa, 30 November 2021 14:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Foto Sharbat Gula, dengan tatapan mata tajamnya di sampul National Geographic pada 1985, telah mengguncang dunia. Foto itu menampilkan wajah gadis belia Afghanistan yang dilanda perang, menggambarkan kesedihan sekaligus kemarahan.
Foto Gula, sekarang 49 tahun, itu begitu menyentuh. Perjalanan hidup perempuan Afghanistan ini ikut naik turun seperti negerinya yang tak henti dilanda perang.
Kini ia dan keluarganya bisa sedikit lega karena pemerintah Italia mengevakuasi dirinya bersama ratusan warga Afghanistan lainnya sesaat setelah Taliban mengambil alih negeri itu, Agustus lalu.
Menurut Reuters (26/11/2021), Pemerintah Italia campur tangan setelah Gula meminta bantuan untuk meninggalkan Afghanistan. Kedatangan Gula adalah program yang lebih luas untuk mengevakuasi warga Afghanistan setelah Taliban berkuasa kembali.
Kisah Gula bermula ketika fotografer Amerika Steve McCurry memotretnya. Saat itu Gula tinggal di kamp pengungsi di perbatasan Pakistan-Afghanistan pada 1984.
Mata hijaunya yang mengejutkan, mengintip dari jilbab dengan sorot marah dan rasa sakit. Foto itu kemudian menjadi cover majalah National Graphics pada 1985.
Gula menjadi simbol penderitaan Afghanistan. McCurry menemuinya di sebuah kamp pengungsi di Pakistan di tengah pendudukan Soviet di Afghanistan pada tahun 1984, ketika dia diyakini berusia 12 tahun, menurut Times.
"Saya memperhatikan seorang gadis kecil dengan mata yang luar biasa ini, dan saya langsung tahu bahwa ini adalah satu-satunya gambar yang ingin saya ambil," kata McCurry tentang pertemuan kebetulan itu kepada NPR.
Potret Gula dipasang di sampul majalah National Geographic edisi Juni 1985, yang menampilkan tajuk utama "Sepanjang Perbatasan Afghanistan yang Dikoyak Perang."
Berikutnya: Tersembunyi hingga 2002
<!--more-->
Meski gambar itu mendapat pengakuan internasional, identitasnya tetap tidak diketahui sampai 2002 ketika McCurry dan tim jurnalis National Geographic mencarinya dan menemukannya di pegunungan Afghanistan.
Meskipun "waktu dan kesulitan telah menghapus masa mudanya," majalah itu melaporkan pada saat itu, "matanya masih melotot; itu belum melunak."
McCurry mengatakan kepada The Guardian pada bulan September, "Afghanistan menemukan diri mereka dalam kesulitan yang sama seperti pada tahun 1980-an. Mereka mempertanyakan keamanan, pengungsi dan mencari perlindungan."
Perjalanan hidup Gula tidak terlalu mulus. Ia sempat ditangkap keamanan Pakistan karena menggunakan identitas Pakistan palsu yang ia beli pada 2016.
Dia ditangkap pada 2016 dan diperintahkan untuk dikirim kembali ke Afghanistan oleh pengadilan Pakistan. Gula, ibu empat anak yang buta huruf, kini berusia 49 tahun. Dia dijatuhi hukuman 15 hari penjara dan denda 110.000 rupee Pakistan.
Dari sana ia dibawa ke Kabul, di mana Presiden Ashraf Ghani dan istrinya Rula saat itu mengadakan resepsi menyambut kedatangannya di Istana Kepresidenan dan menyerahkan kunci rumah baru. "Sebagai seorang anak, dia telah menguasai hati jutaan orang karena dia adalah simbol perpindahan," kata Ghani ketika itu.
Ketika Taliban berkuasa, Gula yang merasa posisinya tidak aman, kemudian memilih mencari kehidupan baru di Italia bersama empat anaknya.
REUTERS | PIPANEWS | PEOPLE