Tim Penyakit Menular AS Perlu Waktu 2 Pekan untuk Kenali Sifat Omicron

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 29 November 2021 20:27 WIB

Jarum suntik medis dan botol terlihat di depan teks Omicron (B.1.1.529): SARS-CoV-2 di latar belakang. (ANTARA/Pavlo Gonchar/SOPA Images via Reuters)

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar penyakit menular Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci, mengatakan kepada Presiden Joe Biden, perlu waktu sekitar dua minggu untuk mendapatkan informasi pasti tentang varian virus corona baru Omicron yang telah memicu pembatasan perjalanan baru dan mengguncang pasar keuangan.

Biden, yang kembali ke Washington setelah liburan Thanksgiving, diberi pengarahan langsung oleh tim respons virus corona pada Minggu sore, 29 September 2021. Tim penaggulangan penyakit menular AS itu memperkirakan varian baru tersebut akan masuk Amerika Serikat meskipun ada larangan pada pelancong dari Afrika Selatan, tempat pertama kali varian ini terdeteksi.

Fauci mengatakan, dia yakin vaksin yang ada bisa memberikan "tingkat perlindungan terhadap kasus Covid yang parah", dan para pejabat mengulangi rekomendasi mereka untuk orang Amerika yang divaksinasi agar mendapatkan suntikan penguat.

Biden akan memberi tahu publik tentang varian baru dan tanggapan AS pada Senin, kata Gedung Putih.

Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, kini telah dikonfirmasi di Australia, Belgia, Botswana, Inggris, Denmark, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Belanda, Prancis, Afrika Selatan, dan tetangga Amerika Serikat ke utara, Kanada.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Fauci mengatakan kepada ABC News "This Week" bahwa varian baru "pasti" akan mencapai Amerika Serikat.

"Ini jelas memberikan indikasi bahwa varian ini memiliki kemampuan mentransmisikan dengan cepat. Itu yang membuat kami sekarang khawatir," katanya di NBC.

Pejabat AS sedang mencari informasi lebih lanjut dari Afrika Selatan tentang varian baru itu. Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Xavier Becerra berbicara kepada Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla pada hari Minggu, memuji transparansi negara itu.

Kemunculannya di Amerika Serikat, di mana 30% populasinya belum menerima satu dosis vaksin pun, dapat mengancam percepatan pemulihan negara itu hampir dua tahun setelah kemunculan Covid-19 dan semakin menekan sistem perawatan kesehatan setelah dihantam varian Delta.

Berita terkait

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

2 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

3 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

16 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

17 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

17 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

18 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

19 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

19 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

1 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya