Jejak Orang Jawa di Suriname, Negara Eks Kolonial Belanda

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 26 November 2021 08:58 WIB

Ranomi Kromowidjojo menyapa pendukungnya usai menjuarai Kejuaraan FINA World Swimming Championships ke-14 dalam Final 100m Gaya Bebas Putri di Hangzhou, Tiongkok, 13 Desember 2018. Ranomi Kromowidjojo adalah perenang asal Belanda yang berdarah campuran Belanda-Suriname asal jawa Indonesia. REUTERS/Aly Song

Secara total, hampir 33.000 orang Jawa bermigrasi ke Suriname pada periode 1890-1939. Jawa Tengah dan daerah dekat Batavia (Jakarta), Surabaya dan Semarang merupakan daerah rekrutmen utama. Hanya 20 hingga 25 persen migran Jawa yang kembali ke negara asalnya sebelum Perang Dunia II. Sebagian besar imigran menetap secara permanen di Suriname.

Tradisi budaya Jawa terbukti kuat, meski perubahan dan adaptasi di Suriname, misalnya dalam bahasa, tak terelakkan. Namun generasi kedua dan selanjutnya masih mengidentifikasi dengan negara asal mereka.

Pemerintah Suriname juga aktif mempromosikan keberlangsungan budaya Jawa pada masa sebelum Perang Dunia II.

Pada 1930-an, gubernur memprakarsai proyek 'Indianisasi' untuk mengisi koloni dengan petani kecil Jawa, yang akan menetap di desa-desa bergaya Jawa (desa) lengkap dengan kepemimpinan agama dan sipil mereka sendiri. Program ini terputus oleh perang.

Secara politis, pentingnya kelompok penduduk Jawa tidak terbantahkan. Orang Jawa sering memegang keseimbangan antara kelompok Afro-Suriname dan Hindustan yang lebih besar dan lebih kuat (bekas orang Indian Inggris).

Secara demografis, orang Jawa telah lama menjadi kelompok populasi terbesar ketiga di Suriname. Tetapi etnis Maroon yang merupakan keturunan budak yang melarikan diri, secara tipis melampaui mereka dalam sensus terakhir Suriname pada tahun 2004. Sebagian keturunan mereka ada yang tinggal di Belanda. Sampai sekarang keturunan Jawa di sana mereka tetap menuturkan bahasa Jawa.

WILDA HASANAH

Baca juga: Didi Kempot Meninggal, Penyanyi Indonesia Terpopuler di Suriname

https://www.insideindonesia.org/the-javanese-of-suriname

Berita terkait

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

3 hari lalu

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

Strikter Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick raih penghargaan Bintang Masa Depan usai Piala Asia U-23. Kalahkan Ali Jasim dari Irak.

Baca Selengkapnya

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

5 hari lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

AMAN Kaltim meminta pemerintah Belanda memastikan komitmen pemerintah Indonesia melindungi masyarakat adat sebelum berinvestasi di proyek IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

6 hari lalu

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

Pada 2017, Navarone Foor pernah masuk dalam deretan nama incaran untuk naturalisasi

Baca Selengkapnya

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

7 hari lalu

Tertarik Pengelolaan Air di Proyek IKN, Pemerintah Belanda Kumpulkan LSM-LSM

Pemerintah Belanda mengumpulkan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meminta pandangan mereka tentang proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

7 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

8 hari lalu

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

Pemberintah Belanda mengaku ingin melihat langsung kondisi di IKN sebelum mereka berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

9 hari lalu

Damainya Desa Giethoorn di Belanda yang Dijuluki Venesia dari Utara, Tak Ada Mobil dan Jalan Raya

Wisatawan bisa menjelajahi desa dengan perahu, mencicipi masakan Belanda, atau sekadar menikmati suasana damai yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

12 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

13 hari lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

21 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya