Top 3 Dunia: Singapura Cari Perawat Baru, Filipina Ogah Turuti China
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 26 November 2021 06:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin dimulai dari Singapura yang mencari perawat baru. Singapura krisis tenaga kesehatan sebab akibat pandemi Covid-19, banyak perawat yang ramai-ramai mundur.
Berita kedua top 3 dunia adalah Eropa merekomendasikan suntikan booster untuk membendung penyebaran Corona. Berita terakhir adalah Filipina yang menolak permintaan China untuk memindahkan kapalnya dari Laut Cina Selatan. Berikut berita selengkapnya:
1. Singapura Cari Perawat Baru, Tawarkan Rp 125 Juta untuk Merekrut
Rumah sakit dan klinik di Singapura kekurangan perawat di tengah pandemi Covid-19. Untuk menarik peminat, rumah sakit menawarkan uang sebesar $ 12.000 atau sekitar Rp 125 juta bagi staf yang berhasil merekrut perawat berpengalaman. Sedangkan untuk perawat yang baru lulus, dihargai $ 3.600 atau Rp 37 juta untuk orang yang berhasil merekrut.
Akibat pandemi corona, Singapura kekurangan perawat karena kebutuhan meningkat. Banyak tenaga kesehatan yang berhenti bekerja karena tingginya tekanan.
"Perawat asing menggunakan Singapura sebagai papan loncatan untuk pekerjaan yang lebih baik di negara-negara seperti Kanada, karena kecil kemungkinan mereka mendapatkan tempat tinggal permanen di Singapura. Tidak ada masa depan bagi mereka di sini," kata administrator kesehatan kepada The Strait Times seperti dikutip NDTV.
Tahun lalu, untuk pertama kalinya selama dua dekade lebih, Singapura mengalami penurunan jumlah perawat. Situasinya bahkan lebih buruk tahun ini.
Banyak perawat berhenti bekerja karena stres yang tinggi dan jam kerja yang panjang di tengah pandemi Corona. Kebutuhan tenaga kerja semakin tinggi namun jumlah staf kurang.
Direktur Operasi IHH Healthcare Singapore, Noel Yeo mengatakan banyak staf asing dari Singapura yang pindah ke negara lain atau kembali ke negaranya. "Staf lokal yang pergi mengatakan mereka kelelahan karena jam kerja yang panjang dan perlu istirahat," katanya.
IHH Healthcare Singapore membawahi empat rumah sakit swasta. Akibat minimnya jumlah perawat, ia terpaksa menawarkan biaya pencari untuk merekrut lebih banyak tenaga kesehatan.
Hingga Rabu, Singapura melaporkan 2.079 kasus baru Covid-19 dan enam kematian akibat komplikasi. Kasus-kasus itu termasuk 40 infeksi dari asrama pekerja migran dan sembilan orang yang tiba dari luar negeri.
<!--more-->
2. Otoritas Kesehatan Uni Eropa Rekomendasikan Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga
Angka infeksi virus corona di sejumlah negara di Eropa pada Rabu, 24 November 2021, ada yang menembus rekor tertinggi. Eropa untuk sekali lagi menjadi pusat pandemi Covid-19.
Slovakia, Republik Ceko, dan Hungaria kompak melaporkan adanya kenaikan kasus harian Covid-19. Warga di sana diminta untuk tidak keluar rumah jika tidak mendesak, terutama menjelang hari Raya Natal ini.
Total pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama dua tahun sejak teridentifikasi pertama kali di wilayah tengah Cina. Total dari seluruh dunia ada lebih dari 258 juta orang yang terinfeksi virus corona dan 5,4 juta orang meninggal akibat virus ini.
“Sudah ada bukti dari Inggris dan Israel yang memperlihatkan peningkatan perlindungan dalam melawan infeksi dan memburuknya kasus (Covid-19) dengan memberikan sebuah suntikan dosis penguat untuk semua kelompok usia dalam jangka pendek,” demikian keterangan ECDC, Rabu, 24 November.
Banyak negara-negara Eropa saat ini mulai memberikan suntik vaksin virus corona dosis ketiga pada masyarakat. Hanya saja, ada kriteria yang diprioritaskan dan jeda waktu yang berbeda antara dosis pertama dan vaksin dosis ketiga.
<!--more-->
3. Filipina Ogah Turuti Permintaan Cina Pindahkan Kapal Bobrok di Wilayah Sengketa
Filipina menolak permintaan Cina untuk memindahkan kapal angkatan laut rusak yang disandarkan di sebuah atol di Laut Cina Selatan.
Sebelumnya, Cina memblokir jalur bagi Filipina memasok makanan dan keperluan pasukan yang berjaga di kapal itu.
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana menolak pernyataan Cina pada hari Rabu bahwa Filipina telah berkomitmen untuk memindahkan BRP Sierra Madre, yang sengaja didaratkan di beting Thomas II pada 1999 untuk memperkuat klaim kedaulatan Manila atas Kepulauan Spratly.
Kapal pendarat tank sepanjang 100 meter ini dibangun untuk Angkatan Laut AS selama Perang Dunia II.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian pada Rabu mengatakan Beijing "menuntut pihak Filipina menghormati komitmennya dan memindahkan kapalnya yang dikandangkan secara ilegal".
Beting Thomas II, 105 mil laut (195 km) dari Palawan, adalah pos sementara dari pasukan kecil militer di atas kapal berkarat, yang terjebak di karang.
Lorenzana menuduh Cina "melanggar" ketika penjaga pantainya mengganggu misi pasokan untuk pasukan Filipina itu.
Cina mengklaim sebagian besar Laut Cina Selatan sebagai miliknya, menggunakan "sembilan garis putus-putus" pada peta yang menurut putusan arbitrase internasional pada tahun 2016 tidak memiliki dasar hukum.
Beting Thomas II berada dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil laut Filipina, sebagaimana diuraikan dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS), yang juga ditandatangani oleh China.
"Kami memiliki dua dokumen yang membuktikan bahwa kami memiliki hak berdaulat di ZEE kami sementara mereka tidak, dan klaim mereka tidak memiliki dasar," kata Lorenzana.
"Cina harus mematuhi kewajiban internasionalnya yang menjadi bagiannya."
Presiden Rodrigo Duterte pada Senin mengatakan pada pertemuan puncak yang diselenggarakan oleh Presiden Cina Xi Jinping bahwa dia "benci" tindakan Cina baru-baru ini di beting itu.
NDTV | REUTERS