Olaf Scholz Dilantik Jadi Kanselir Jerman Bulan Depan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 25 November 2021 10:35 WIB

Penjabat Kanselir Jerman Angela Merkel menerima karangan bunga dari penjabat Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz sebelum rapat kabinet mingguan di Kanselir di Berlin, Jerman, 24 November 2021. Markus Schreiber/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemenang Pemilu Jerman, Olaf Scholz, mengumumkan kesepakatan antara Partai Sosial Demokrat, Partai Demokrat Bebas dan Partai Hijau untuk membentuk koalisi pemerintahan baru, Rabu, 25 November 2021.

Koalisi pemerintahan baru Jerman ini bertekat memodernisasi ekonomi terbesar Eropa itu, mempercepat transisi hijau dan menurunkan tirai era Angela Merkel.

Aliansi tersebut, yang pertama di tingkat federal antara Partai Hijau yang secara ideologis berbeda dengan Demokrat Bebas (FDP) dan SPD kiri-tengah Scholz, mengakhiri 16 tahun pemerintahan konservatif yang dipimpin Merkel.

Ketiga partai meraih suara mayoritas di majelis rendah parlemen. Pemerintah akan dilantik pada awal bulan depan setelah mereka meratifikasi pakta koalisi 177 halaman.

Aliansi Lampu Lalu Lintas ini, yang sebutannya berdasarkan warna masing-masing partai, akan mengantar era baru hubungan dengan Eropa, dan berencana untuk mempercepat digitalisasi ekonomi terbesar di benua itu sambil mempertahankan disiplin fiskal.

Advertising
Advertising

Pada konferensi pers di Berlin, diapit oleh para pemimpin FDP dan Partai Hijau, Scholz mengatakan, ketika lampu lalu lintas pertama dipasang di kota Potsdamer Platz pada 1924, banyak yang mempertanyakan apakah lampu itu bisa berfungsi.

“Saat ini, lampu lalu lintas sangat diperlukan untuk mengatur hal-hal dengan jelas dan memberikan orientasi yang tepat dan memastikan bahwa setiap orang bergerak maju dengan aman dan lancar,” katanya.

"Ambisi saya sebagai kanselir adalah bahwa aliansi lampu lalu lintas ini akan memainkan peran terobosan yang sama untuk Jerman."

Merkel meninggalkan sepatu besar untuk diisi. Dia telah menavigasi Jerman dan Eropa melewati berbagai krisis dan menjadi juara demokrasi liberal dalam menghadapi meningkatnya otoritarianisme di seluruh dunia.

Pengkritiknya mengatakan dia telah berhasil namun juga meninggalkan keputusan sulit penggantinya di banyak bidang.

Pemerintah yang akan datang menghadapi tantangan langsung, dengan Eropa bergulat dari dampak Brexit, krisis di perbatasan Uni Eropa dengan Belarus dan melonjaknya kasus Covid-19.

Scholz, 63 tahun, seorang politisi berpengalaman yang menjadi menteri keuangan dalam "koalisi besar" SPD dan konservatif, mengatakan bahwa memerangi pandemi akan menjadi prioritas utamanya.

Tetapi koalisinya juga memiliki rencana jangka menengah dan panjang yang ambisius, termasuk perluasan energi terbarukan yang lebih cepat, percepatan keluar dari batu bara yang berpolusi, dan kenaikan upah minimum, menurut pakta tersebut.

Berita terkait

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

1 hari lalu

PHE Menjamin Kesetaraan Perempuan dalam Menjaga Ketahanan Energi

Berdasarkan data yang ada, PHE sebagai Subholding Upstream memiliki jumlah Pekerja perempuan sebanyak 1.749 orang dengan persentase rata-rata pekerja perempuan yang menjabat di tataran manajerial adalah sebesar 13 persen.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

4 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

11 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

11 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

12 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

17 hari lalu

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

Korban Holocaust mengaku trauma atas serangan Hamas ke Israel pada Oktober lalu, Jerman memberikan kompensasi ke mereka.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

20 hari lalu

Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

Nikaragua meminta ICJ untuk memerintahkan Jerman menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan melanjutkan pendanaannya untuk UNRWA.

Baca Selengkapnya