Kim Jong Un Promosikan Ideologi Baru Kimjongunisme, Apakah Itu?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 24 November 2021 17:07 WIB

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menyampaikan kursus singkat pertama untuk sekretaris kepala komite Partai kota dan kabupaten di Pyongyang, Korea Utara. Foto tak bertanggal ini dirilis 7 Maret 2021 oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Korea Utara. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Orang nomor satu Korea Utara, Kim Jong Un baru-baru ini menarik perhatian. Pria 37 tahun itu memerintahkan kepada seluruh pegawainya untuk memindahkan foto ayahnya, Kim Jong-Il dan kakeknya, Kim Il Sung, yang terpasang di gedung utama pemerintahan Pyongyang. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukannya untuk menyukseskan promosi ideologi baru miliknya yang bernama ‘Kimjongunisme’ di dalam pemerintahan.

Sebagaimana dilansir dari dailymail.com, Pemimpin Korea Utara itu sedang berusaha menghapus bayang-bayang pemimpin tertinggi pendahulunya. Kim Jong Un ingin menciptakan iklim kepemimpinannya sendiri. Hal tersebut dilakukannya dengan mengenalkan sebuah ideologi baru, bernama ‘Kimjongunisme’. Bahkan, Kim Jong Un memeroleh julukan sebagai ‘pemimpin besar’ oleh media Korea Utara. Sebelumnya, istilah ini ditujukkan untuk sang kakek, Kim Il Sung.

Aksi yang dilakukan Kim Jong Un bertentangan dengan budaya Dinasti Kim. Sebab, Dinasti Kim dikenal sangat menghormati nenek moyang mereka. Aksi yang dilakukan oleh Kim Jong Un adalah kali pertama dalam sejarah kepemimpinan Korea Utara.

Pengenalan ideologi Kimjongunisme dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Dijelaskan dalam thetimes.com, Kim Jong Un tidak setuju dengan beberapa kebijakan yang telah dibuat ketika masa kepemimpinan sebelumnya, yang dipegang oleh ayah dan kakeknya. Salah satunya adalah perihal pengaitan legitimasi penerus dengan penghormatan pendahulunya. Oleh sebab itu, Kim Jong Un ingin menciptakan iklim kediktatoran 'baru', yang berpusat pada dirinya saja.

Perubahan besar yang dilakukan oleh Kim Jong Un dianggap sebagai bentuk kepercayaan diri atas legitimasinya, setelah sepuluh tahun menjadi penguasa utama di Korea Utara. Meskipun demikian, rencana mengenai ideologi baru 'Kimjongunisme' belum disiarkan secara resmi oleh media Kores Utara. Namun, Badan Intelijen Korea Selatan telah mengetahui strategi ini.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, pada 1970-an, istilah 'Kimilsungisme' digunakan sebagai bentuk kepercayaan kepada pemimpin sebelumnya, Kim Il Sung, yang tak lain adalah kakek dari Kim Jong Un. Kemudian, pada dekade berikutnya, tercetus istilah 'Kimilsungisme-Kimjongilisme'. Sebuah istilah yang menggambarkan pemimpin negara dan ahli warisnya.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Kisah Dinasti Kim Penguasa Korea Utara: Kim Jong Un, Kim Jong Il dan Kim Il Sung

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

8 hari lalu

Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

8 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

10 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

13 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

15 hari lalu

AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

17 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

20 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

24 hari lalu

AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik

Baca Selengkapnya