Suami Angela Merkel Sebut Warga Jerman yang Tak Divaksin Corona Pemalas

Reporter

Tempo.co

Rabu, 24 November 2021 16:26 WIB

Seorang perawat mengambil dosis vaksin Covid-19 dari BioNtech untuk disuntikan pada warga di pusat vaksinasi di Dresden Fair, di Dresden, Jerman, 29 Juli 2021. BioNTech telah meneken kontrak dengan Pfizer untuk memasok lebih dari 2,2 miliar dosis vaksin COVID-19 buatannya tahun ini, dan lebih dari 1 miliar dosis vaksin pada 2022 mendatang. REUTERS/Matthias Rietschel

TEMPO.CO, Jakarta - Suami Kanselir Angela Merkel, Joachim Sauer, menyebut penduduk Jerman yang tidak Covid-19 sebagai pemalas. Sebutan itu diungkapkan ketika Jerman dan negara-negara lain di Eropa sedang dilanda gelombang ketiga virus Corona.

Tingginya angka Covid-19 di Jerman disebut karena rendahnya vaksinasi dibandingkan Prancis, Italia atau Spanyol. Hanya 68 persen dari jumlah penduduk Jerman yang sudah divaksinasi.

"Sungguh mengherankan bahwa sepertiga dari populasi tidak mengikuti temuan ilmiah," kata suami Merkel, Joachim Sauer, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia La Repubblica dan dikutip oleh harian Jerman Die Welt.

"Sebagian karena kemalasan dan kepuasan tertentu orang Jerman," kata Sauer, yang jarang berbicara di depan umum.

"Kelompok lain adalah orang-orang yang mengikuti keyakinan pribadi, semacam reaksi ideologis terhadap apa yang dianggap kediktatoran vaksinasi," kata Sauer. Ia juga menyebut mereka yang anti-vaksin termasuk beberapa dokter dan ilmuwan.

Advertising
Advertising

Seperti istrinya yang terkenal, Sauer adalah seorang ahli kimia kuantum. Ia berada di Italia untuk kunjungan akademis.

Komentar Sauer muncul sehari setelah Merkel memperingatkan bahwa Jerman tidak berbuat cukup untuk menahan gelombang keempat pandemi yang sangat dramatis.

Merkel yang sebentar lagi pensiun kemungkinan akan digantikan oleh Menteri Keuangan Olaf Scholz bulan depan. Ia berulang kali mendesak warga Jerman untuk divaksinasi.

Tingkat vaksinasi yang rendah berbanding terbalik dengan keterisian tempat tidur di ruang perawatan intensif atau ICU. Dalam beberapa hari terakhir jumlah pasien Corona terus naik seperti negara tetangganya, Austria.

Pekan lalu Jerman mengumumkan pembatasan Covid-19 yang lebih ketat. Pengetatan ini termasuk mengharuskan orang untuk membuktikan bahwa mereka sudah divaksinasi, sembuh dari Corona atau memiliki hasil tes negatif. Surat itu diperlukan sebelum bepergian dengan transportasi umum atau ke tempat kerja.

Beberapa dari 16 negara bagian Jerman telah membatalkan acara besar seperti pasar Natal. Mereka yang tidak divaksinasi juga dilarang datang ke bar, pusat kebugaran, serta fasilitas rekreasi.

Baca: Pemerintah Amerika Serikat Sarankan Warganya Tak Bepergian ke Jerman dan Denmark

REUTERS

Berita terkait

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

1 jam lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

4 jam lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

1 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

1 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

2 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

4 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya