Anggota Hamas yang Bunuh Satu Orang di Kota Tua Yerusalem Ditembak Polisi Israel

Reporter

Tempo.co

Minggu, 21 November 2021 20:00 WIB

Personel keamanan Israel mengamankan tempat kejadian menyusul insiden di Kota Tua Yerusalem 21 November 2021. [REUTERS/Ammar Awad]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria bersenjata Palestina dari kelompok Hamas membunuh seorang warga sipil dan melukai tiga orang lainnya di Kota Tua Yerusalem pada Ahad sebelum ditembak mati oleh polisi Israel, kata para pejabat.

Insiden itu, serangan kedua di Yerusalem dalam empat hari terakhir, terjadi di dekat salah satu gerbang kompleks Masjid Al Aqsa, situs tersuci ketiga umat Islam. Orang-orang Yahudi menghormati situs tersebut sebagai sisa dari dua kuil kuno.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Omer Barlev menggambarkan pria bersenjata itu sebagai anggota Hamas dari Yerusalem Timur. Dia menggunakan senapan mesin ringan dalam serangan itu, kata Barlev, dikutip dari Reuters, 21 November 2021.

Hamas mengonfirmasi pria yang diidentifikasi oleh Israel sebagai penyerang adalah anggotanya. Inggris pada hari Jumat melarang Hamas dan mencapnya sebagai kelompok teroris. Langkah itu membawa sikap London sejalan dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Serangan itu melukai serius dua warga sipil, salah satunya meninggal di rumah sakit, kata seorang juru bicara polisi. Dua petugas polisi terluka ringan.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memerintahkan keamanan ditingkatkan di sekitar Yerusalem setelah serangan hari Minggu. "Pada pagi seperti ini, seseorang dapat menarik dukungan dari keputusan (Inggris) untuk menggambarkan Hamas - termasuk apa yang disebut sayap politiknya - sebagai organisasi teroris," kata Bennett kepada kabinetnya.

Israel merebut Kota Tua dan bagian lain Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah 1967 dan mencaploknya dalam sebuah langkah yang tidak diakui secara internasional.

Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan, sementara Israel mengatakan seluruh kota adalah ibu kota abadi mereka dan tak terpisahkan.

Baca juga: Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia bagi Perdamaian Palestina

REUTERS

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

1 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

3 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

4 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

4 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

5 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

5 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

5 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

6 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya