Pelajar Asia Diserang di AS, Korban Dipukuli dan Ditendang di Kereta

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 20 November 2021 18:32 WIB

Ilustrasi di stasiun kereta api. Foto: Pegipegi

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Philadelphia sedang menyelidiki serangan terhadap seorang siswa laki-laki yang diyakini orang Asia atau Asia-Amerika di kereta Otoritas Transportasi Pennsylvania Tenggara (SEPTA). Insiden tersebut terjadi pada Rabu lalu sekitar pukul 15.30 di Broad Street Line, dekat Stasiun Erie.

Video penyerangan yang terjadi dengan brutal itu kini menyebar di media sosial. Dalam video tersebut, para pelaku perempuan yang masih berusia remaja, menyerang korban laki-laki yang diperkirakan masih duduk di bangku SMA.

Di dekatnya, seorang mahasiswi yang juga diperkirakan keturunan Asia mencoba menghentikan penyerangan terhadap korban. Namun mahasiswi tersebut juga menjadi korban berikutnya.

Salah satu penyerang menerjang sang mahasiswi dan membenturkan kepalanya ke pintu kereta. Anggota lain dari kelompok penyerang mengikuti, mulai menendang dan meninjunya saat terbaring di tanah.

Seorang pria akhirnya merelai sebelum video berakhir. Tidak jelas apa yang terjadi selanjutnya. Insiden itu telah dilaporkan ke polisi SEPTA.

Advertising
Advertising

Menurut kantor berita Fox, korban wanita telah melaporkan insiden itu ke Polisi Transit SEPTA. Dia dilarikan ke rumah sakit dan dirawat karena luka robek.

Polisi SEPTA pun melakukan penyelidikan dan bekerja sama dengan Departemen Kepolisian Philadelphia serta sekolah di daerah tersebut. Polisi telah mengidentifikasi para penyerang dan menemukan korban lain yaitu – satu korban perempuan dan tiga korban laki-laki dari Sekolah Menengah Atas. Selain itu dua tersangka lain sudah ditetapkan.

Keempat tersangka dalam video tersebut adalah perempuan berusia 13-16 tahun. Kepala Polisi Transit SEPTA Thomas Nestel mengatakan para pelaku kini sedang menunggu dakwaan, termasuk intimidasi etnis, penyerangan berat, penyerangan sederhana, secara sembrono membahayakan orang lain, dan ancaman teroris.

Nestel memuji korban perempuan penyerangan di kereta itu dan menyebutnya sebagai seorang pahlawan. "Dia menyuruh gadis-gadis itu berhenti namun kemudian menjadi target. Benar-benar heroik, berani."

Ibu dari salah satu tersangka menyerahkan putrinya setelah melihat video itu menjadi viral.

Korban tidak menderita cedera serius. Namun menurut ibu dari korban anak laki-laki itu kepada CBS, dia diserang karena dia keturunan Asia.

Sehari sebelumnya, pelaku yang sama juga menyerang sekelompok siswa laki-laki Asia. Mereka meneriaki korbannya dengan hinaan bernada rasial. Penyerangan terjadi di kereta ekspress di Olney pada Selasa.

Baca: Menular ke Manusia, Asia dan Eropa Waspadai Penyebaran Flu Burung

NEXT SHARK | FOX

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

26 menit lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

29 menit lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

43 menit lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

1 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

3 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

4 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya