Turki Bebaskan Dua Warga Israel yang Dituduh Mata-mata

Reporter

Tempo.co

Kamis, 18 November 2021 16:00 WIB

Pemimpin partai Yamina Naftali Bennett berjalan setelah menyampaikan pernyataan di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem, 30 Mei 2021. [Yonatan Sindel / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Turki pada Kamis membebaskan pasangan suami istri warga Israel yang telah ditangkap karena memotret kediaman Presiden Recep Tayyip Erdogan di Istanbul dan dicurigai melakukan kegiatan mata-mata, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Israel.

Mordi dan Natali Oknin ditahan pada 9 November. Seorang warga Turki juga ditangkap atas tuduhan spionase politik dan militer, kata kantor berita pemerintah Anadolu.

Keluarga pasangan itu mengatakan pasangan itu, pengemudi untuk perusahaan bus terbesar Israel, sedang berlibur di Istanbul, menurut Reuters, 18 November 2021.

Kasus Oknin menjadi penyebab utama di Israel, yang hubungannya dengan Turki telah tegang selama bertahun-tahun karena sikap tegas Erdogan membala perjuangan Palestina.

"Terima kasih kepada seluruh bangsa Israel. Terima kasih kepada semua orang yang membantu dan mendukung dan membebaskan kami," kata Natali Oknin kepada wartawan setelah dia dan Mordi mendarat di Tel Aviv dengan pesawat pribadi sewaan.

Advertising
Advertising

Pejabat Turki tidak segera berkomentar soal pembebasan keduanya.

Israel telah membantah tuduhan mata-mata terhadap pasangan itu, dengan mengatakan mereka tidak bekerja untuk lembaga negara mana pun, dan mengirim utusan senior ke Turki untuk meminta pembebasan mereka.

Dalam pernyataan bersama, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid berterima kasih kepada Erdogan dan pemerintah Turki atas kerja samanya.

Matan Kahana, seorang menteri kabinet Israel, mengatakan pihak berwenang Turki telah menyadari bahwa Oknin adalah warga sipil yang tidak bersalah. Pemerintah Bennett tidak memberikan apa pun kepada Ankara sebagai imbalan atas pembebasan pasangan itu, katanya.

"Ini tentu saja bisa berubah menjadi krisis yang tidak perlu," kata Kahana kepada Army Radio Israel.

"Mari berharap hubungan dengan Turki akan hangat. Saya yakin bahwa, setelah berhari-hari kontak intensif seperti itu, koneksi dibuat yang secara alami akan bermanfaat bagi kita di masa depan," kata menteri kabinet Israel itu.

Baca juga: Remaja Palestina Mati Ditembak setelah Lukai 2 Polisi Israel

REUTERS

Berita terkait

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

11 menit lalu

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

Proposal gencatan senjata disetujui oleh Hamas di tengah ancaman invasi Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

11 menit lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

4 jam lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

11 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

13 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

14 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

14 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

15 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

15 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya