Mahkamah Agung India Minta Warga WFH Demi Kurangi Polusi Udara

Reporter

Tempo.co

Selasa, 16 November 2021 17:30 WIB

Seorang pria menggunakan masker melewati polusi udara di New Delhi, 3 November 2019. REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung India pada Senin, 15 November 2021, memerintahkan otoritas agar menutup sejumlah kantor di Ibu Kota dan kota-kota terdekat sebagai bagian dari upaya mengurangi polusi udara. Keputusan pengadilan ini sama dengan membuat jutaan warga India harus bekerja dari rumah dan sekolah tatap muka ditutup.

Mahkamah Agung menjatuhkan putusan tersebut setelah otoritas kota di New Delhi, yang sedang berjuang mengatasi asap beracun sejak awal November 2021, mengambil langkah darurat pada Sabtu, 13 November 2021. Langkah darurat tersebut diantaranya memerintahkan penutupan sekolah-sekolah dan penutupan aktivitas bekerja dari kantor selama 4 hari ke depan.
"Kami memerintahkan pemerintah pusat dan daerah di Ibu Kota agar memberlakukan bekerja dari rumah (WFH) untuk sementara waktu," kata Kepala Hakim N.V. Ramana, yang mempertimbangkan sebuah petisi yang diajukan oleh masyarakat kota.
Sejumlah warga berjalan diantara polusi udara di New Delhi, 3 November 2019. REUTERS/Adnan Abidi
Mahkamah Agung India, saat ini juga sedang mengupayakan diambilnya sejumlah langkah untuk mengekang jumlah pembakaran limbah perkebunan di negara bagian Haryana, Punjab dan Uttar Pradesh. Limbah perkebunan tersebut biasanya dibakar oleh petani untuk membersihkan ladang dan membuka musim tanam yang baru.
"Kami ingin ada tindakan dari permasalahan ini. Kendati pengadilan tidak menentukan batas waktu kapan tindakan harus diambil oleh otoritas, ini harusnya sudah dilakukan pada Rabu (17/11)," kata hakim Surya Kant. \

India berupaya mengurangi pembakaran limbah perkebunan, dimana ini menjadi sumber polusi udara selamamusim dingin. Indek kualitas udara di Delhi pada Senin, 15 November 2021 memperlihatkan kualitas udara di sana sekita 343 dari skala 500, yang artinya sangat buruk.

Kondisi tersebut bisa menyebabkan penyakit pernafasan secara jangka panjang. Delhi pernah dalam kondisi yang sangat parah pada akhir pekan lalu, di mana suhu turun dan indek kualitas udara sampai 499

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

5 jam lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

2 hari lalu

Maskapai India Ini Batalkan 85 Penerbangan Gara-gara Awak Kabin Cuti Massal

Maskapai penerbangan Air India membatalkan sejumlah penerbangan karena awak kabin ramai-ramai sakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

2 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

2 hari lalu

Ramai-ramai Pramugari Cuti Sakit, Air India Express Batalkan 40 Penerbangan Setiap Hari sampai 13 Mei

Sekitar 13.000 penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan Air India Express.

Baca Selengkapnya

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

3 hari lalu

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

Marsinah, buruh perempuan yang ditemukan meninggal karena siksaan. Siapa pelaku yang membunuhnya dengan luka tembak?

Baca Selengkapnya

KY Ungkap Hasil Investigasi Sementara Dugaan Pimpinan Mahkamah Agung Ditraktir Pengacara

3 hari lalu

KY Ungkap Hasil Investigasi Sementara Dugaan Pimpinan Mahkamah Agung Ditraktir Pengacara

Pimpinan Mahkamah Agung (MA) dilaporkan ke Komisi Yudisial (KY) atas dugaan pelangaran kode etik hakim karena ditraktir pengacara

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

4 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan

4 hari lalu

Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan

Juru bicara Mahkamah Agung Suharto mengatakan sejak putusan cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan dimuat di direktori, sudah diunduh sebanyak 623.766 kali.

Baca Selengkapnya

Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan Diunduh 600 Ribu Lebih, Mahkamah Agung Tutup Akses

4 hari lalu

Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan Diunduh 600 Ribu Lebih, Mahkamah Agung Tutup Akses

Mahkamah Agung atau MA resmi menutup akses publikasi perkara perceraian aktris Ria Ricis dan Teuku Ryan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

5 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya