Eks Napi Tuntut Sipir karena Putar Lagu Baby Shark di Penjara

Reporter

Tempo.co

Selasa, 16 November 2021 13:13 WIB

BabySharkChallenge telah menaikkan popularitas Pinkfong di Indonesia. Foto: dok. Pinkfong Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Lagu Baby Shark menjadi salah satu lagu anak-anak populer di dunia. Namun lagu ini ternyata menjadi siksaan untuk narapidana yang mendekam di penjara Oklahoma, Amerika Serikat.

Beberapa mantan narapidana melayangkan gugatan kepada pihak berwenang karena menggunakan lagu Baby Shark sebagai taktik penyiksaan. Seperti dilansir The Washington Post, empat mantan tahanan di penjara Kota Oklahoma mengatakan bahwa mereka menjadi sasaran berbagai taktik selama interogasi pada 2019. Salah satunya adalah serangan verbal dan fisik serta berdiri berjam-jam sambil dipaksa untuk mendengarkan lagu Baby Shark yang disukai balita di seluruh dunia itu.

Gugatan diajukan terhadap sheriff daerah Oklahoma, Tommie Johnson III, komisaris daerah, perwalian penjara dan dua mantan petugas.

Gugatan dilayangkan dengan mengutip psikolog klinis John Mayer. Dalam sebuah artikel majalah Health, John Mayer mengatakan lagu seperti Baby Shark dapat menimbulkan reaksi menyakitkan di otak. Sebabnya lagu itu memiliki nada tinggi dan lengkingan yang menyakitkan telinga.

Keempat narapidana itu diperdengarkan lagu Baby Shark berulang-ulang dengan suara keras selama berjam-jam. Menurut media The Oklahoman, saat itu tangan mereka diborgol ke belakang. Insiden terpisah terjadi pada November dan Desember 2019, menurut catatan pengadilan.

Advertising
Advertising

Insiden itu terungkap minggu ini setelah tuduhan pelanggaran ringan diajukan terhadap mantan pegawai penjara Oklahoma County, Gregory Cornell Butler Jr. dan Christian Charles Miles. Keduanya berusia 21 tahun dan supervisor mereka, Christopher Raymond Hendershott, 50 tahun.

“Sangat disayangkan saya tidak dapat menemukan undang-undang kejahatan yang sesuai dengan skenario fakta ini,” kata Jaksa Wilayah Oklahoma, David Prater. "Saya lebih suka mengajukan kejahatan atas perilaku ini."

Namun menurut The Guardian, lagu seperti Baby Shark memiliki sejarah panjang yang digunakan sebagai alat penyiksaan. Pada 2019, pejabat Florida memutar lagu anak-anak untuk mencegah para tunawisma tidur atau mendirikan kemah di taman. Di Teluk Guantánamo, para interogator secara khusus memutar musik heavy metal dengan volume tinggi untuk menyiksa para tahanan.

Baca: Akibat Unggah Status di Facebook, Petani Dihukum 7 Tahun Penjara

INDIAN EXPRESS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

5 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

14 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

15 jam lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

16 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

17 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

1 hari lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

1 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

2 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya