KTT COP26 Dikritik Aktivis Lingkungan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 November 2021 08:00 WIB

Aktivis lingkungan hidup memakai topeng dari botol bekas minyak sawit dalam aksi unjuk rasa di Bandung, Jawa Barat, 5 November 2021. Selain menyuarakan tentang perubahan iklim, mereka juga mengkritik COP 26 dimana para pemimpin dunia menyuarakan stop deforestasi dan energi terbarukan namun disaat bersamaan mereka juga membuka investasi besar-besaran di sektor pertambangan dan pembukaan lahan hutan untuk industri. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok aktivis muda lingkungan hidup menyampaikan teguran mereka kepada para delegasi di KTT COP26 pada Kamis, 11 November 2021. Mereka menuntut agar pakta non-proliferation bahan bakar fosil diberlakukan.

Para aktivis itu, juga menyerukan agar para pemimpin dunia terus menjaga kedekatan dengan industri-industri batu-bara, minyak dan gas.

Para aktivis lingkungan hidup mengambil alih panggung di konferensi Glasgow, Skotlandia, Inggris, melalui protes mereka. Mereka mengkritik soal bahan bakar fosil dalam KTTCOP26. Tidak ada kesepakatan COP yang pernah menyebut bahan bakar fosil sebagai pendorong utama krisis iklim.

Advertising
Advertising

Untuk pertama kalinya, sebuah draft pada Rabu, 10 November 2021, meminta negara-negara di dunia untuk mempercepat penghapusan secara bertahap batu bara dan subsidi untuk bahan bakar fosil. Namun beberapa produsen bahan bakar fosil utama, termasuk Arab Saudi, menolak hal itu.

Otoritas di Arab Saudi belum mau berkomentar saat ditanya wartawan soal ini. Australia sebagai pengekspor batu bara terbesar dari semua negara maju, juga belum menanggapi hal itu.

“Saya marah dengan cara COP ini, yang tidak mengelola perubahan iklim sebagai krisis. Bahkan tidak bisa berbicara tentang bahan bakar fosil di teks akhir. Pencemar lebih diterima daripada manusia, dan inilah kita sebagai pemuda, yang akan terus berjuang untuk menghapus bahan bakar fosil secara bertahap,” kata Mitzi Jonelle Tan, aktivis keadilan iklim Filipina, dalam konferensi tersebut.

Pemuda dan pemimpin kelompok Fridays for Future telah bergabung dalam sebuah jaringan organisasi masyarakat sipil yang mendorong penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara cepat dan adil. Pada awal tahun ini, kelompok tersebut mengorganisir sebuah surat yang mendesak para pemimpin dunia agar menjaga bahan bakar fosil di tanah yang ditandatangani oleh Dalai Lama dan 100 pemenang Hadiah Nobel lainnya.

Dalam sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada para pemimpin dunia, gerakan tersebut mengatakan bahan bakar fosil adalah senjata pemusnah massal para generasi muda. Dengan begitu, harus dihentikan ekspansi produk minyak, gas, dan batu bara baru dan penghentian semua produksi yang ada.

Lebih dari 100 perusahaan bahan bakar fosil telah mengirim 500 pelobi ke KTT COP26 yang membahas permasalahan iklim di Glasgow, Skotlandia.

Baca juga: Reputasi Yasser Arafat Selama Lima Dekade Memimpin Palestina

Afifa Rizkia Amani | CNN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

10 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

10 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

10 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

15 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

21 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Divonis 7 Bulan Penjara, Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Banding

23 hari lalu

Divonis 7 Bulan Penjara, Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Banding

Daniel Frits Maurits Tangkilisan, aktivis penolak tambak udang di Karimunjawa, mengajukan banding atas vonis hakim

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

24 hari lalu

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

25 hari lalu

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.

Baca Selengkapnya