Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel Dituduh Plagiat Saat Kerjakan Tesis S2

Reporter

Tempo.co

Kamis, 28 Oktober 2021 06:30 WIB

Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel berbicara kepada wartawan saat ia tiba untuk hari kedua KTT Uni Eropa di gedung Dewan Eropa di Brussels, Belgia 25 Juni 2021. [Olivier Matthys/Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel mengakui dia melakukan plagiarisme besar-besaran atas tesis studi magisternya.

Xavier Bettel mengakui dia "seharusnya melakukan hal yang berbeda" setelah plagiarisme-nya terbongkar oleh media.

Media Reporter.lu melaporkan pertama kali tentang tesis yang ditulis Bettel pada 1999 saat studi pascasarjana di bidang hukum publik dan ilmu politik di Universitas Nany di Prancis.

Reporter.lu melaporkan, lebih dari "tiga perempat" disertasi itu ditulis tanpa kutipan akademis yang layak, menurut Euronews, 28 Oktober 2021.

Bettel menulisnya pada tahun 1999, ketika dia berusia pertengahan 20-an, untuk Diplôme d'études approfondies, gelar penelitian tingkat master, di Universitas Nancy-II di Prancis timur (sekarang dikenal sebagai Universitas Lorraine), Politico melaporkan.

Advertising
Advertising

Xavier Bettel mengatakan dia telah menulis karya ilmiah itu "lebih dari 20 tahun yang lalu ...sejauh pengetahuan dan keyakinan saya saat itu".

Menurut hasil investigasi, hanya beberapa halaman yang ditulis tanpa plagiarisme, yang terdiri dari pendahuluan beberapa paragraf dan kesimpulan singkat. Reporter.lu mengatakan temuannya tentang plagiarisme telah dikonfirmasi oleh beberapa ahli independen.

Jurnalis Reporter.lu, Pol Reuter, mengunggah foto yang memaparkan plagiarisme masif Bettel.

Reporter.lu mengatakan bahwa Xavier Bettel menyalin total 20 halaman tesisnya dari situs web Parlemen Eropa yang dilindungi hak cipta, tanpa menyebutkan sumbernya.

Bettel juga menyalin sembilan halaman tesisnya dari laporan oleh anggota parlemen saat itu Georgios Anastassopoulos, sekali lagi tanpa mengutip dokumen tersebut sebagai sumbernya.

Direktur riset Xavier Bettel pada saat itu, Etienne Criqui, mengatakan kepada Reporter.lu bahwa "mungkin beberapa bagian diambil dari halaman internet". Tetapi dia mengatakan "konteks" berbeda saat itu karena mahasiswa tidak diajarkan begitu banyak tentang metode ilmiah. Ia juga mengatakan perangkat teknis untuk mendeteksi plagiarisme belum berkembang seperti saat itu.

Tesis setebal 56 halaman tersebut berjudul "Towards a Possible Reform of Voting Systems in the European Parliament Elections".

Reporter.lu mengatakan 96% dari tesis Xavier Bettel menyalin kutipan dari dua buku, satu artikel surat kabar, dan empat situs web.

Baca juga: Menaker Austria Mundur Karena Diduga Lakukan Plagiat

EURONEWS | POLITICO

Berita terkait

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

4 hari lalu

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

5 hari lalu

Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

Asisten profesor di University of Camridge Ilias Alami mengungkap dugaan tindakan plagiarisme oleh akademisi ITPLN.

Baca Selengkapnya

Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

5 hari lalu

Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

Selain investigasi terhadap dosen dan mahasiswa, ITPLN juga membentuk komite agar kasus serupa tak terjadi di kemudian hari.

Baca Selengkapnya

KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

8 hari lalu

KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

Berdasarkan pencarian di Google Scholar, Kumba Digdowiseiso elah mempublikasikan 160 karya ilmiah di 2024.

Baca Selengkapnya

Dekan Unas Catut Nama Dosen UMT, Koordinator KIKA: Cara Culas Dapat Tunjangan

13 hari lalu

Dekan Unas Catut Nama Dosen UMT, Koordinator KIKA: Cara Culas Dapat Tunjangan

KIKA menilai kasus tudingan pencatutan nama dosen ini merupakan masalah dari hulu ke hilir.

Baca Selengkapnya

Jawaban Unair Atas Video Minta Maaf Korban Plagiarisme Safrina

25 hari lalu

Jawaban Unair Atas Video Minta Maaf Korban Plagiarisme Safrina

Video bersama antara Safrina dan korban plagiarisme yang dilakukannya, yang beredar pada 28 Maret 2024, banyak dipertanyakan. Ini klarifikasi Unair.

Baca Selengkapnya

Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

26 hari lalu

Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

Klarifikasi telah diperoleh, tuduhan tindakan plagiat terbukti, dan sanksi dari Unair telah dilayangkan.

Baca Selengkapnya

Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

27 hari lalu

Jerman Legalkan Ganja untuk Rekreasi Mulai 1 April 2024

Pemerintah Jerman melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi mulai 1 April 2024, menyusul negara-negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Beberkan Penanganan Kasus Plagiat Safrina, FEB Unair: Ini Bukan Hal Baru

29 hari lalu

Beberkan Penanganan Kasus Plagiat Safrina, FEB Unair: Ini Bukan Hal Baru

FEB Unair menyatakan telah bertindak proaktif dalam kasus plagiarisme atau penjiplakan tugas mata kuliah oleh mahasiswanya yang bernama Safrina.

Baca Selengkapnya

Safrina Mahasiswa Unair yang Viral di Medsos, Ini Sanksi Akademik yang Diterimanya

29 hari lalu

Safrina Mahasiswa Unair yang Viral di Medsos, Ini Sanksi Akademik yang Diterimanya

Safrina mahasiswa Unair viral di medsos karena plagiarisme tugas mata kuliah mingguan.

Baca Selengkapnya